BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari kinerja kepala sekolah dan pengaruhnya terhadap mutu proses pembelajaran sekolah dasar di Kecamatan Panubangan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja kepala sekolah di Kecamatan Padaherang tergolong baik . Hal ini terbukti setelah dilakukan penyebaran angket terhadap 30 responden, dengan skor terkecil 13, skor terbesar 48, dan median (Me)=37,1. Median tersebut berada pada interval skala penafsiran 33,12 – 43,18 dengan klasifikasi baik.
2. Mutu proses pembelajaran sekolah dasar di Kecamatan Padaherang tergolong tinggi. Hal ini terbukti setelah dilakukan penyebaran angket terhadap 30 responden dengan diraih skor terkecil 14, skor terbesar 48, dan median (Me) = 37,5. Median tersebut berada pada interval skala penafsiran 33,62 – 43,43 dengan klasifikasi tinggi.
3. Pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap mutu proses pembelajaran sekolah dasar di Kecamatan Padaherang tergolong cukup/sedang. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi rs = 0,42 yang berada pada interval skala Guilford untuk batas-batas ( ) 0,41 – 0,60 dengan klasifikasi cukup/sedang. Sedangkan kinerja kepala sekolah menentukan besarnya mutu proses pembelajaran sekolah dasar di Kecamatan Padaherang sebesar 17,64 %. Sisanya 82,36% mutu proses pembelajaran sekolah dasar di Kecamatan Padaherang ditentukan oleh faktor lain, yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, otomatisasi alat perkantoran, profesionalisme guru dan staf, letak geografis sekolah, dan ekonomi orang tua siswa.
Korelasi kedua variabel ini merupakan korelasi yang signifikans hal ini terbukti dengan t hitung = 2,5 > t(0,95)(28) = 1,70 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kinerja kepala sekolah maka semakin baik mutu proses pembelajaran sekolah dasar di Kecamatan Padaherang.
B. Saran
Untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah sebaiknya dilaksanakan :
1. Seleksi calon kepala sekolah sebelum pengangkatan dengan terlepas dari KKN.
2. Adanya pertemuan routin para kepala sekolah yang di dalamnya saling bagi pengalaman terutama solving problem dari masalah yang dihadapi.
3. Kepala sekolah tidak diberi jadual mengajar sehingga bisa terfokus kepada manajemen sekolah.
Untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran sebaiknya dilakukan langkah-langkah berikut :
1. Meningkatkan kemampuan guru-guru dengan cara adanya kelompok guru bidang studi atau musyawarah guru mata pelajaran ( MGMP).
2. Pembinaan routin oleh kepala sekolah yang bersangkutan mengenai pembuatan administrasi mengajar, kedisiplinan, solving problem dalam mengajar, dan penambahan pengetahuan dan keterampilan guru.
3. Penerapan disiplin kepada siswa yang dimulai dari disiplin kepala sekolah, guru dan staf tata laksana.
0 Response to "Skripsi BAB V PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PROSES PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR"
Post a Comment