SKRIPSI TINGGINYA KEINGINAN IBU DI INDONESIA TAHUN 2007 UNTUK MEMPUNYAI ANAK LAGI

SKRIPSI TINGGINYA KEINGINAN IBU DI INDONESIA TAHUN 2007 UNTUK MEMPUNYAI ANAK LAGI

SKRIPSI KEINGINAN IBU DI INDONESIA TAHUN 2007 UNTUK MEMPUNYAI ANAK LAGI



Abstrak. Keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi adalah salah satu indikator terkuat yang dapat digunakan untuk menduga tingkat kelahiran di masa mendatang. Keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang berpengaruh terhadap keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi menurut para ahli antara lain faktor lingkungan struktur sosial ekonomi, norma besarnya keluarga, pengaruh kematian terutama kematian bayi dan anak.

Dari hasil data SDKI tahun 2007, dapat diketahui persentase ibu yang ingin mempunyai anak lagi di Indonesia adalah sebesar 46,5 persen. Selain itu, dari pengkajian data SDKI tahun 2007 kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi dan mengetahui arah hubungan dan kecenderungan setiap kategori dalam masing-masing faktor yang berpengaruh terhadap keinginan ibu di Indonesia tahun 2007 untuk mempunyai anak lagi.


Dari hasil pengkajian data SDKI 2007, daerah tempat tinggal mempengaruhi keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi. Persentase ibu yang ingin mempunyai anak lagi di daerah pedesaan lebih besar dibandingkan persentase di daerah perkotaan. Dikarenakan di daerah pedesaan memegang anggapan bahwa anak merupakan sumber tenaga kerja yang sangat penting, selain itu anak dianggap sebagai asuransi di hari tua, pelangsung keturunan, teman di rumah, penolong dan pelindung keluarga.

Namun faktor pendidikan tidak terlalu berpengaruh terhadap keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi, karena semakin tinggi pendidikan malah berbanding lurus dengan keinginan mempunyai anak lagi. Faktor jumlah anak yang masih hidup juga berpengaruh terhadap keinginan ibu untuk mempunyai anak lagi. Ibu yang mempunyai anak yang masih hidup lebih banyak memiliki kecenderungan untuk tidak ingin mempunyai anak lagi, hal ini dikarenakan tanggungan biaya hidup yang akan semakin meningkat bila menambah anak lagi. Adapun faktor lainnya yang mempengaruhi adalahfaktor biologis ibu khususnya umur ibu, preferensi terhadap jenis kelamin tertentu, status bekerja ibu, faktor sosial ekonomi, dan kematian bayi dan anak.

Kata Kunci: ibu, ingin punya anak lagi

Download Lengkapnya DISINI
PTS Kepala Sekolah Peningkatan kompetensi guru dalam bekerja melalui Penggunaan TIK di Sekolah Dasar BAB III

PTS Kepala Sekolah Peningkatan kompetensi guru dalam bekerja melalui Penggunaan TIK di Sekolah Dasar BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Lokasi Penelitian
1.    Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 49 Lareh Nan Gadang Kecamatan Lintau Buo Utara Pemilihan tempat ini dimana penulis bertugas mengabdikan diri, yang mana selama ini guru di Sekolah Dasar Negeri 49 Lareh Nan Gadang Kecamatan Lintau Buo Utarakurang mampu mengoperasikan komputer.
2.    Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru Sekolah Dasar Negeri 49 Lareh Nan Gadang Kecamatan Lintau Buo Utara yang terdiri dari 10 orang dan yang akan di jadikan objek sebanyak 10 orang guru kelas dan bidang studi yang berbeda
3.    Waktu dan Lama Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan September semester I tahun ajaran 2011/2012. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini terdiri 2 siklus.
B.  Setting Penelitian
1.    Pendekatan
     Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penekatan kuliatatif dan pendekatan kuatitatif. Dimana pendekatan kuantitatif data berupa angka – angka dan pendekatan kualitatif data berupa tulisan, gambar dan grafik. 
2.    Jenis Penelitian
Adapun penelitian yang akan diterapkan adalah Penelitian Tindakan Sekolah  (PTS) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. Seperti yang dikemukakan Mulyasa bahawa Penelitian Tindakan Sekolah merupakan upaya peningkatan kinerja sistem pendidikan dan meningkatkan menejemen sekolah agar menjadi produktif, efektif dan efisien.  jenis penelitian ini perlu diperkenalkan kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah nelalui pendidikan dan pelatihan (diklat) PTS. Dalam pelaksanaan diklat PTS, diharapkan kepala sekolah dan pengawas sekolah dapat  (1) memahami PTS sebagai bagian dari penelitian ilmiah, (2) memahami makna PTS, (3)  memahami penyusunan usulan PTS, (4) melaksanakan dan melaporkan hasil PTS yang dilakukannya.
Menurut Direktorat Tendik (2008) Langkah – Langkah PTS terdiri atas empat tahap, yaituplanning (Rencana), action  (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Siklus spiral dari tahap-tahap PTS dapat dilihat pada gambar berikut:
     1.  Rangangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran
          2.  Tindakan dilakukan setelah rancangan disusun. Tindakan merupakan bagian yang akan dilakukan dalam Penelitian Tindakan Sekolah dalam penelitian
     3.  Pengamatan dilakukan waktu guru di bombing menggunakan komputer. Data yang dikumpulkan dapat berupa data pengelolaan sekolah/madrasah. Instrumen yang umum dipakai adalah lembar observasi,dan cacatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untukkeperluan refleksi
     4.  Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat
3.    Alur Penelitian
   Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Ritawati, 2008:69). Proses penelitian merupak proses daur ulang atau siklus yang dimulai aspek , mengembangkan perencanaan, melakukan observasi terhadap tindakan dan melakukan refleksi terhadap perencanaan kegiatan tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh. Pada setiap akhir tindakan dinilai dengan instrument bimbingan setelah belajar. Alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan seperti bagan berikut
 

4.             Prosedur Penelitian
a.         Perencanaan
Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Langkah ini merupakan upaya memperbaiki kekurangan guru dalam menggunakan komputer kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) menyusun jadwal bimbingan belajar, (2) membuat dan meyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi memperoleh data nontes, (3) menyiapkan refleksi dan perbaikan guru dalam mengajar.
b.        Tindakan
Tindakan adalah aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran di lakukan guru lebih maksimal dan baik sehingga pembelajaran
Dengan adanya bimbingan belajar TIK guru bisa meningkatkan kemampuannya dalam mengajar dan menguasai knmpetensi – kompetensi guru secara keseluruhan. Dengan hal ini guru akan mudah dalam mengerjakan admistrasi yang menyakut dengan tugas pokoknya
c.         Observasi
Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan guru dalam bimbingan belajar TIK. Observasi dilaksanakan peneliti selama kegiatan berlangsung . Observasi meliputi observasi guru menngunakan komputer .
d.        Refleksi
Refleksi adalah mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya atau terhadap rencana awal siklus II.
  Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil kemampuan guru dalam mengajar  siklus I. Jika kemampuan tersebut belum memenuhi nilai target yang telah ditentukan, akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah-masalah yang timbul pada siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannnya pada siklus II.


C.      Data dan Sumber Data
1.    Data Penelitian
Data penelitian ini berupa hasil observasi dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan pada pembelajaran yang di sajikan guru Sekolah Dasar Negeri 49 Lareh Nan Gadang Kecamatan Lintau Buo Utara Data tersebut berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran berupa informasi sebagai berikut:
a.         Rencana pelaksanaan bimbingan.
b.        Pelaksanaan bimbingan TIK
c.         Evaluasi dari kemampuan guru dalam menggunakan komputer.
d.        Hasil pengamatan guru dalam menggunakan komputer
2.    Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini berdasarkan pengamatan terhadap kemampuan guru dalam menggunakan komputer melalui bimbingan belajar penggunaan TIK  pada guru Sekolah Dasar Negeri 49 Lareh Nan Gadang Kecamatan Lintau Buo Utara
D.      Teknik Dan Instrumen Penelitian
1.        Teknik Penelitian
 Teknik penelitian dilakukan dengan  cara melihat kekurangan guru dalam menggunakan TIK. Selain itu teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan observasi oleh Kepala Sekolah terhadap guru dalam mengoperasikan komputer 
Setelah instrument ini diisi hasil data berupa tes yang diperoleh diolah. Sehingga di dapatkan data yang valid. Dengan hal ini bisa dilihat sejauh mana kemampuan guru dalam menggunakan TIK melalui bimbingan belajar oleh kepala sekolah
2.    Intrument
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, berupa panduan observasi (pengamatan). dan tes.
1.        Observasi
Menurut Anas Sudjijono (2011:76) adalah “cara menghimpun bahan – bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena – fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamaatan” Lembaran Pengamatan/Observasi, digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hal-hal yang  dinilai dengan menggunakan lembaran pengamatan ini adalah: 1) kemampuan guru dalam menggunakan komputer dari semua aspek yang telah ditetapkan.
E.       Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif sesuai dengan yang dikemukakan oleh Rochiati (2007:135) yakni analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Data tersebut direduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir penyimpulan atau vertifikasi. Tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang begitu data selesai dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap tindakan.
Tahap analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Menelaah data yang sudah terkumpul baik melalui observasi dan tes kemampuan guru dalam menggunakan komputer dengan melakukan proses transkripsi hasil pengamatan, penyeleksiaan dan pemilihan data. Seperti pengelompokan data pada siklus I, siklus II dan seterusnya. Kegiatan menelaah data dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan.
2.    Reduksi data meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian. Semua data yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai dengan penelitian. Data yang telah dipisah-pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan. Data yang relevan akan dianalisis sedangkan yang tidak relevan tidak dibahas.
3.    Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang sudah direduksi. Data tersebut mula-mula disajikan terpisah tetapi setelah tindakan terakhir direduksi keseluruhan data tindakan dirangkum dan disajikan secara terpadu.
4.    Menyimpulkan hasil penelitian tindakan ini merupakan penyimpulan akhir penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan cara peninjauan kembali lembaran pengamatan, dan hasil tes guru menggunakan komputer.
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan, pelaksanaan maupun data evaluasi.
Hal ini dimasukkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran. Dengan demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan. Hasil penelitian ini, selain berbentuk narasi juga berbentuk angka dan bilangan. Jadi, dalam pengolahan datanya juga digunakan analisis data kuantitatif.
       Analisis data kuantitatif ini dilakukan terhadap hasil belajar dengan menggunakan pendekatan presentase yang dikemukakan oleh  (Ade Rusliana, 2007:6) dengan rumus sebagai berikut :

                                                                           Skor yang diperoleh (F)
                  Pesentase perolehan skor =                                                    X 100%
                                                                           Skor Maksimum (N)

Rentang skor masing masing criteria dihitung pembagian makna dibawah ini:
80% - 100%                   Sangat Baik
70% - 79%                     Baik
60% - 69%                     Cukup
<50%                             Kurang
Sumber : Aderusliana (2007:6)

UNTUK BAB IV & V SERTA LAMPIRAN HUBUNGUNGI KAMI :085363470101) GRATIS... KAMI SIAP MEMBANTU. TANPA BIAYA. BUTUH PTS LAIN KAMI SIAP MEMBANTU. GRATIS...... (tanpa biaya) kami hanya membantu teman - teman. MASIH BANYAK JUDUL PTS DAN PTK LAINYA UNTUK KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS


DAFTAR PUSTAKA
Ade Rusliana. 2007. Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta. Bumi Aksara

Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : PT Raja Grafindo Persada

Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK & SLB, Jakarta : BP. Cipta Karya
Danim, Sudarwan, (2010), Karya Tulis Inovatif Sebuah Pengembangan Profesi Guru, Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung..
Depdiknas, (2003), Manajemen Berbasis Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
Hamalik, Oemar, (2003), Proses Belajar Mengajar, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyasa, E, (2004), Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
, H.E, (2010), Penelitian Tindakan Sekolah Meningkatkan Produktivitas Sekolah,Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negera RI Tahun 2008 Nomor 194).
Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya..
Saud, Udin Saefudin, (2009), Pengembangan Profesi Guru, Penerbit : CV. Alfabeta, Banudng.
Suderadjat, Hari, (2004), Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas 2003, Penerbit : CV Cipta Cekas Grafika, Bandung.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157).

Wijaya, Cecep, dan A. Tabrani Rusyan, (1992), Kemampuan Dasar Karyawan dalam Proses Belajar Mengajar, Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung.