Contoh Soal Tugas Akhir Program Bahasa Indonesia

TUGAS TUTORIAL KE-3
Kode dan Mata Kuliah                       : PDGK4500/TUGAS AKHIR PROGRAM
Pokok Bahasan                                   : Analisis Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia
Nama Pengembang                             : Jokowi
Masa Registrasi                                   : 2014.1
Rentang Skor                                      : 10—100
Semester                                              : 10

Kompetensi Khusus
Mahasiswa dapat menganalisis kasus pembelajaran dan mencari solusinya melalui penyelesaian tugas tutorial ke-2

Uraian Tugas
Cermatilah kasus pembelajaran di bawah ini!

Pak Sukardi, guru kelas IV SD Sumber Makmur memasuki kelas. Anak-anak bergegas ke tempat duduknya masing-masing. Kemudian Pak Sukardi mengucapkan salam. Ketika melihat seorang anak yang sedang membaca buku, Pak Sukardi menanyakan judul buku yang dibacanya, lalu meminta anak untuk berhenti membaca dan melanjutkannya setelah pelajaran selesai. Selanjutnya Pak Sukardi menyampaikan bahwa setelah anak-anak mendengarkan sebuah dongeng, mereka diminta untuk menceritakan kembali dongeng tersebut dengan kata-kata sendiri.

Pak Sukardi mulai menjelaskan  melalui tanya jawab tentang manfaat belajar menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri. Pada saat ada seorang anak yang menyampaikan pendapatnya yang bagus, Pak Sukardi memberi pujian terhadap siswa tersebut. Ketika ada jawaban anak yang belum tepat, Pak Sukardi meminta anak lain untuk menanggapi jawaban temannya.

Setelah menjelaskan pentingnya kemampuan menceritakan kembali, Pak Sukardi menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita. Dengan menggunakan chart, Pak Sukardi menjelaskan bahwa setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting, alur cerita, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penokohan terbagi menjadi dua yaitu protagononis dan antagonis; setting dibagi dua yaitu setting waktu dan setting tempat; alur terbagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur renggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa menggunakan contoh. Dengan tidak memberikan kesempatan bertanya, Pak Sukardi langsung memberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang disampaikan dengan menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang tugas yang diberikan, Pak Sukardi langsung memutar rekaman dongeng Malin Kundang. Ketika anak-anak sedang mendengarkan cerita, Pak Sukardi memberi komentar terhadap isi dongeng dan selalu mengatakan “Ini bagian yang penting, yang perlu diingat”.

Setelah dongeng berakhir, anak-anak sibuk mengerjakan tugas secara kelompok. Pak Sukardi berkeliling melihat pekerjaan anak-anak. Pada setiap kelompok, Pak Sukardi berhenti cukup
lama karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh anak-anak. Hampir setiap kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari setiap kelompok diminta untuk menceritakan kembali dongengyang sudah didengarnya. Hampir semua kelompok belum dapat mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut.




PERTANYAAN

  1. a. Kemukakan dua hal positif dan dua hal negatif  dari kasus pembelajaran tersebut!
b. Apakah konsep yang dibahas Pak Sukardi dalam kasus pembelajaran tersebut sudah tepat dan lengkap? Jelaskan jawaban Anda!
c. Apakah cara penjelasan Pak Sukardi sudah sesuai dengan  karakteristik anak SD? Jelaskan jawaban Anda!

  1. Rancanglah kegiatan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah yang
 dihadapi Pak Sukardi dalam kasus pembelajaran tersebut.
Rancangan tersebut harus memuat
a.       Masalah yang dihadapi Pak Sukardi
b.      Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
c.       Skenario kegiatan yang dilaksanakan yang memuat kegiatan awal, inti, dan penutup. Berilah alasan (minimal 2) mengapa Anda membuat skenario kegiatan seperti itu!























 KRITERIA PENILAIAN TUGAS TUTORIAL KE-3
Kode dan Mata Kuliah                       : PDGK4500/TUGAS AKHIR PROGRAM
Pokok Bahasan                                   : Analisis Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia
Nama Pengembang                             : Handoko
Masa Registrasi                                   : 2014.1
Rentang Skor                                      : 10—100
Semester                                              : 10

NO.
            ASPEK/KONSEP YANG DINILAI
SKOR
  1.  
  1. Dua hal positif yang dilakukan Pak Sukardi
1.      Pada kegiatan awal, Pak Sukardi sudah mencoba membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan memberikan penjelasan melalui tanya jawab tentang manfaat menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri.

2.      Pada awal kegiatan inti, Pak Sukardi telah menyampaikan tujuan khusus pembelajaran dengan mengatakan,”Setelah anak-anak mendengarkan sebuah dongeng, kalian akan diminta menceritakan kembali dongeng tersebut dengan kata-kata sendiri.”
Dengan cara ini anak menjadi tahu kompeten apa yang
harus mereka peroleh dari pembelajaran.

Dua hal negatif yang dilakukan Pak Sukardi
1.      Pada waktu menjelaskan pengertian dari unsur-unsur sebuah cerita, Pak Sukardi tidak melengkapinya dengan contoh-contoh. Ini mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi rendah.

2.      Pak Sukardi tidak memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk mengemukakan hal-hal yang belum dipahaminya.

3.      Ketika anak-anak sedang mendengarkan cerita, Pak Sukardi mengomentari isi dongeng dan selalu mengatakan ini bagian penting untuk diingat. Ini mengganggu konsentrasi siswa ketika mereka menyimak.

4.       Pak Sukardi memberi penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan siswa pada saat siswa bekerja dalam kelompok. Seharusnya diberikan sebelum siswa mengerjakan tugas dalam kelompok.


  1. Belum tepat
Dalam menjelaskan unsur-unsur sebuah cerita, Pak Sukardi seharusnya menggunakan peta konsep model jaring laba-laba, kemudian pada masing-masing unsur cerita dilengkapi dengan contoh-contoh yang diakrabi anak-anak dan ada pada dunia anak, seperti Dora Emon, Si Dora, dll.

Belum lengkap
            Seharusnya dibahas juga tentang tema, karakter, sudut    pandang, dan amanat


  1. Belum sepenuhnya
Menurut Robert J.Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak,senang belajar dan bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan atau meragakan sesuatu secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang model pembelajaran yang ada unsur permainannya, anak bergerak dan berpindah tempat,anak belajar dan bekerja dalam kelompok dan anak terlibat secara langsung dalam pembelajaran atau memeragakan secara langsung. Dalam pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi belum nampak adanya unsur permainan dan anak tidak diberi kesempatan berperan secara langsung memperagakan tokoh-tokoh dalam alur cerita dongeng yang disajikan.


  1.  
Rancangan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran
  1. Masalah yang dihadapi Pak Sukardi
Pada kasus pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut
1.      Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan
2.      Siswa tidak dapat mengidentifikasi unsur-unsurcerita dongeng
3.      Siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran
4.      Siswa kurang menyukai model pembelajaran yang dipilih guru

  1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
Berdasarkan masalah yang teridentifikasi di atas, dapat diduga faktor-faktor yang menjadi penyebabnya adalah
1.      Pak Sukardi tidak menjelaskan secara rinci tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kelompok.
2.      Pak Sukardi tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang tugas yang harus dikerjakannya.
3.      Dalam menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita, Pak Sukardi tidak melengkapinya dengan contoh-contoh.
4.      Model pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi kurang mampu memberdayakan siswa.
5.      Model pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi belum sesuai dengan karakteristik dan perkembangan kognitif siswa SD.

  1. Skenario kegiatan pembelajaran
1.      Kegiatan awal
·         Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran
·         Melakukan apersepsi untuk mengondisikan kesiapan siswa
Siapa di antara kalian yang suka menonton Dora Emon? Siapa tokoh utamanya? Siapa tokoh jahatnya?
·         Guru membangkitkan motivasi dan memusatkan perhatian siswa dengan mengatakan bahwa hari ini anak-anak akan belajar menyimak sebuah dongeng dari CD yang akan ditayangkan Pak Guru
2.      Kegiatan inti
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus “Anak-anak, setelah kalian mendengarkan sebuah dongeng, kalian diminta untuk menceritakan kembali dongeng tersebut daengan kata-kata sendiri.
·         Guru mengingatkan dan sedikit mengulas materi prasyarat dari pembelajaran sebelumnya” Anak-anak, apakah kalian masih ingat pembelajaran minggu kemarin tentang apresiasi sastra? “
“Iya...apresiasi dapat dilakukan secara langsung melalui membaca, mendengar, dan menonton pertunjukan sastra dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung dengan mempelajari teori sastra atau kritik dan esai sastra. Nah, sekarang kita akan melakukan apresiasi sastra secara langsung dengan mendengar dan menonton sebuah pertunjukan sastra dongeng.
·         Guru menyampaikan alternatif pembelajaran yang akan ditempuh siswa. Kepada siswa dijelaskan bahwa dalam pembelajaran kali ini mereka akan belajar dalam kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita dari dongeng yang akan ditayangkan lewat CD. Akan tetapi, sebelumnya Pak Guru akan menjelaskan dulu pengertian dan contoh-contoh unsur dari cerita.
·         Guru membahas materi pelajaran tentang pengertian unsur-unsur sebuah cerita dan contoh-contohnya. Dalam kegiatan ini anak diajak terlibat secara aktif untuk memberi contoh-contoh lain sesuai dengan pengalaman dan dunianya.
·         Guru melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi untuk mengetahui apakah siswa telah memahami materi yang dijelaskan guru. Siswa juga diberi kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat tentang materi yang sedang dipelajarinya.
·         Setelah dinilai siswa cukup memahami, guru menugasi siswa untuk berkelompok seperti biasanya. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja dan menjelaska tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan bertanya jika ada yang belum jelas sehubungan dengan tugas yang harus dikerjakan.
·         Setelah dinilai cukup siap, guru memutar CD untuk menayangkan dongeng Si Malin Kundang. Kegiatan dilanjutkan dengan kerja kelompok. Selama kegiatan ini, guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dengan berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain.
·         Selanjutnya secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan menceritakan kembali dongeng yang telah dilihatnya dengan kata-kata sendiri sambil sekali-sekali memperagakan tokoh yang diceritakannya. Kelompok lain yang tidak bertugas mengomentari dan memberi aplous. Guru memberikan penguatan terhadap respon positif yang dilakukan siswa.
3.      Kegiatan akhir
·         Guru memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
·         Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan.
·         Guru melaksanakan evaluasi dengan memberikan tes formatif.
·         Guru melakukan tindak lanjut pembelajaran.
·         Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang.
·         Guru menutup kegiatan pembelajaran.


Alasan mengapa membuat rancangan pembelajaran seperti di atas
1.      Model pembelajaran harus sesuai dengan  karakteristik siswa SD.
        Menurut Robert J.Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak,senang belajar dan bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan atau meragakan sesuatu secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang model pembelajaran yang ada unsur permainannya, anak bergerak dan berpindah tempat,anak belajar dan bekerja dalam kelompok dan anak terlibat secara langsung dalam pembelajaran atau memeragakan secara langsung.
2.      Model pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak usia SD
Menurut  Jean Piaget, anak usia SD (7-11 tahun) berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Pada tahap ini yang dapat dipikirkan anak hanya terbatas pada benda-benda konkret (yang dilihat dan diraba), benda yang tidak tampak pada kenyataann ya masih sulit dipikirkan oleh anak-anak. Pendapat ini membawa implikasi bahwa guru harus menyajikan pelajaran dalam bentuk konkret dengan memaksimalkan penggunaan alat peraga yang dapat dilihat atau diraba.
3.      Model pembelajaran sesuai dengan karakteristik yang diajarkan
Menurut Henry Guntur Tarigan, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ada 4 keterampilan yang harus dikembangkan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut harus terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4.      Sesuai dengan teori belajar bermakna
Menurut Ausubel “Pembelajaran akan bermakna jika peserta didik mampu menghubungkan informasi materi pelajaran baru dengan konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya.




Jumlah skor




1 Response to "Contoh Soal Tugas Akhir Program Bahasa Indonesia"