BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor internal antara lain SDM, fasilitas, sistem organisasi, dan lain-lain memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan organisasi. Faktor-faktor eksternal yaitu lingkungan, para stakeholders, regulasi pemerintah, dan lain-lain juga memiliki pengaruh dalam memajukan organisasi. Meskipun demikian, harus diakui bahwa faktor-faktor internal, terutama SDM, memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan faktor eksternal. Karena dengan SDM yang baik, tantangan eksternal akan mampu diubah menjadi peluang.
Demikian juga dengan sekolah, faktor-faktor internal antara lain kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, pustakawan, siswa, fasilitas, dan faktor internal lainnya memegang peranan sangat penting dalam memajukan sekolah, di samping faktor eksternal. Bagaimanapun juga, peranan SDM di sekolah, khususnya guru dan kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya.
Satu di antara tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi klinis. Untuk melaksanakan supervisi klinis secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu, setiap Kepala sekolah harus memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan supervisi klinis. Teknik-teknik supervisi klinis meliputi dua macam, yaitu: individual dan kelompok (Gwyn, 1961). Pada Penelitian tindakan Sekolah yang dilakukan oleh penulis ini supervisi yang dilakukan adalah individual berupa observasi kelas. Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya.
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran. Pada penelitian ini aspek yang diobservasi adalah cara strategi Proses Belajar Mengajar. Melalui supervisi kelas diharapkan guru mampu mengembangkan strategi pembelajaran secara optimal. Dengan demikian, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan guru dalam pengelolaan strategi pembelajaran.
2. Hanya 60% dari guru yang mampu mengembangkan strategi pembelajaran untuk tahun pelajaran yang berjalan.
3. Hanya 50% dari guru yang memahami pentingnya pengembangan strategi pembelajaran.
4. Hanya 60% dari guru yang secara aktif berupaya mengembangkan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, dari masalah-masalah yang telah teridentifikasi seperti telah disebutkan di atas, maka masalah penelitian dibatasi pada upaya meningkatkan kemampuan guru mengembangkan strategi belajar mengajar di kelas.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah melalui supervisi kelas dapat meningkatkan kemampuan guru mengembangkan strategi pembelajaran?
2. Bagaimana langkah-langkah supervisi kelas agar dapat meningkatkan kemampuan guru mengembangkan strategi pembelajaran secara optimal?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan guru menerapkan strategi pembelajaran yang tepat melalui supervisi kelas.
2. Mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam supervisi kelas agar dapat meningkatkan kemampuan guru mengembangkan strategi pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kepala sekolah dalam memecahkan masalah guru, meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan strategi pembelajaran sehingga guru menjadi lebih profesional, meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran, dan pada akhirnya mening¬katkan kinerja dan mutu sekolah secara keseluruhan.
Di samping itu langkah-langkah yang tepat dalam penerapan strategi pembelajaran dapat menjadi referensi bagi tindakan serupa untuk kasus yang sama bagi peneliti lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala sekolah sebagai supervisor tetapi atas kesadaran guru untuk datang ke supervisor untuk minta bantuan mengatasi masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai penerapan supervisi klinis.
Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005). Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan supervisi klinis: pengembangan profesional dan motivasi kerja guru. Dengan kata lain, meningkatkan pembelajaran yang dilaksanakan guru melalui modifikasi perilaku pengajaran yang kurang efektif. Supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala sekolah sebagai supervisor tetapi atas kesadaran guru untuk datang ke supervisor untuk minta bantuan mengatasi masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai penerapan supervisi klinis.
B. Teori Khusus
Sekolah yang baik akan selalu memperhatikan dan menjagai motivasi para pendidik dan tenaga kependidikannya agar selalu berprestasi untuk memajukan sekolah. Dalam hubungan ini, penerapannya pada pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru ketika mengajar di kelas. Misalnya, tentang pemanfaatan media pembelajaran. Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran sehingga pembelajaran yang dikelolanya berhasil dengan baik?
Contohnya bagaimana mempelajari konsep bangun datar. Harus diakui, tidak mudah untuk membawa para siswa mampu memahami konsep dan makna bangun datar. Ini berarti bahwa pembelajaran bangun datar memerlukan perhatian, kesungguhan, dan kemampuan profesional. Disarankan para guru menggunakan dan memanfaatkan benda-benda manipulatif dan keadaan yang realistis di sekitar kehidupan dan lingkungan siswa. Dengan pengalaman yang realistis, sesuai dengan keadaan di sekitar kehidupan dan lingkungan mereka, mereka akan merasakan bahan matematis yang diberikan mempunyai kaitan nyata dan manfaat dengan situasi yang mereka alami setiap hari. (Gatot Muhsetyo, ( 2005 ).
Dengan demikian, pemanfaatan media pembelajaran pada penelitian tindakan sekolah adalah sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menanamkan konsep materi pembelajaran kepada siswa. Pada gilirannya, siswa dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran.
Secara harfiah media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut.
NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya. Wilbur Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dapat disumpulkan secara lebih sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk meyalurkan pesan atau informasi dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Kalau dibuatkan piramida penggunaan media adalah sebagai berikut:
Sumber dari Materi Diklat Penguatan Kepala Sekolah (2010)
C. Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian format observasi mengenai pemanfaatan sumber belajar dan strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel Observasi Peningkatan Strategi Pembelajaran
Aspek-aspek yang diobservasi Ya Tidak
- Apakah guru menjelaskan menggunakan buku sumber? v
- Apakah guru menjelaskan mengguakan contoh? v
- Apakah guru menjelaskan dibantu dengan alat peraga? v
- Apakah guru ada mengajukan pertanyaan? v
- Apakah murid memiliki buku sumber? v
- Apakah murid dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan tepat? v
- Apakah tugas yang diberikan sesuai dengan materi pelajaran? v
- Apakah ada murid yang bertanya berkenaan dengan tugas yang diberikan? v
- Apakah ada murid yang bertanya berkaitan dengan tugas tindak lanjut? v
- Apakah nilai rata-rata tes formatif telah mencapai 7? v
Jumlah jawaban Ya = 5
Jumlah jawaban Tidak = 5
Penelitian Tindakan Sekolah belum memenuhi kriteria. Jumlah V ( centang ) pada kolom ya ada 6. Nilai rata-rata tes formatif yakni 6,07. Masih dibawah angka kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
D. Rencana Pemecahan Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti merumuskan rencana pemecahan masalah dengan mempersiapkan perangkat observasi yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data. Dari data tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan bagaimanameningkatkan kemampuan guru mengembangkan strategi dalam proses belajar – mengajar supaya optimal?
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kemampuan penulis melakukan Penelitian Tindakan Sekolah tidak terlepas dari upaya penulis meningkatkan kinerja sebagai kepala sekolah yang profesional. Penulis melakukan Penelitian Tindakan Sekolah pada SD Negeri Cijengkol 03, Kec. Setu, Kab. Bekasi. Dilakukannya Penelitian Tindakan Sekolah ini merupakan implementasi tugas penulis sebagai kepala sekolah.
Hasil observasi mengungkapkan kemajuan penulis dalam mengupayakan peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan strategi pembelajaran. Ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa yang semakin meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan penulis mengoptimalkan pelaksanaan supervisi kelas khususnya mengenai pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar, dan strategi pembelajaran yang relevan, serta memasukkan proses berpikir tinggi. Hasil supervisi harus ditindaklanjuti agar memberikan dampak yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyata ini diharapkan dapat dirasakan masyarakat maupun stakeholders.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Beberapa saran penulis sampaikan kepada sidang pembaca, khususnya para kepala sekolah yang hendak melakukan penelitian tindakan sekolah. Kendati Penelitian Tindakan Sekolah bukanlah karya ilmiah formal, tapi perlu suatu persiapan yang memadai dan terprogram. Diperlukan penguasaan penulisan karya ilmiah yang baku.
Pada tahap persiapan, fokuskan penelitian pada permasalahan yang benar-benar dikuasai. Urgensinya, penguasaan permasalahan memungkinkan penyelesaian yang tuntas.
Gunakanlah format observasi yang relevan dengan masalah yang diteliti. Selain peneliti, juga pengamat ( supervisor ) mesti menguasai teknik pengisian format observasi yang dimaksud. Kolaborasi peneliti dan pengamat menganalisis data berkontribusi pada hasil penelitian. Hasil Penelitian Tindakan Sekolah yang dilakukan penulis merupakan implementasinya. Keberhasilan Penelitian Tindakan Sekolah sekecil apa pun sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Herry Hernawan, dkk, 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.
Denny Setiawan, 2007. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. Supervisi Akademik ( Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah ), Jakarta.: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional.
Kasim, S.Pd, M.Si. 2006. Pengantar Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), Bahan Ajar TOT KKG / MGMP, Pontianak : Widyaiswara LPMP Kalimantan Barat.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri 08 Sejata, Tahun Pelajaran 2009/2010.
Mikarsa Hera Lestari,Ph.D,dkk.2005. Pendidikan Anak di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.
Santoso Puji, dkk. 2006. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.
Suparno, Prof, Dr, dan Mohamad Yusus, S.S, MA. 2004. Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta: Universitas Terbuka.
Tim PKP FKIP UT, 2009, Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta: Universitas Terbuka.
Zainul Asmani, Prof, Dr, M.Ed, dan Drs. Agus Mulyana. 2005. Tes dan Asesmen di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.
K. Roestiyah,N (1991). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rneka Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001
0 Response to "Laporan PTS SD 2014"
Post a Comment