KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh
SWT. Yang telah memberi limpahan Rahmat serta Karunia-Nya kepada kita semua.
Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhamad Saw.
beserta keluarga-Nya dan para sahabat-Nya
yang telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju jaman yang penuh
peradaban.
Atas kemudahan yang telah
diberikan-Nya, makalah yang berjudul
“ Organ Genetalia Eksterna “ ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
kemampuan kami untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ASKEB I kehamilan di
Akbid Muhamadiyyah Ciamis.
Dalam penyusunan makalah ini
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dengan penuh rasa hormat
kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuannya.
Kami menyadari, bahwa dalam
penyusunan maklah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaiian di kemudian hari.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
pada pembaca umumnya.
Ciamis,
Maret 2005
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG PENULISAN
B.
TUJUAN
PENULISAN
C.
METODE
PENULISAN
D.
SISTEMATIKA
PENULISAN
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG PENULISAN
Wanita merupakan ciptaan-Nya yang diberikan kelebihan oleh Alloh AWT. Yakni
menjadi seorang ibu. Dimana Alloh menjajikan bahwa surga dibawah telapak kaki
ibu. Karena seorang ibu telah mengandung dan melahirkan. Kami selaku mahasiswi
di Akbid haruslah dapat mempelajari kehamilan dan persalinan dan memahami akan
dalam mempelajari ini semua kami haruslah memahami akan anatomi alat reproduksi
wanita sehingga dapat menerangkan aspek klinik saat hamil, persalinan dan kala
nifas. Pada kesempatan ini kami sebagai penulis berkesempatan untuk memberikan
sedikit kemampuan dan pengetahuan semampu dan sepengetahuan kami untuk membuat
makalah dengan judul “Organ genetalia eksterna” sebagai makalah yang kami buat
yang merupakan orgam yang dapat dilihat dari luar.
- TUJUAN
- Tujuan Umum
Memperoleh pengetahuan yang lebih nyata, mendalam, mampu mengetahui
alat-alat reproduksi wanita yang merupakan salah satu awal dalam pembelajaran
di kebidanan ini dan pembuatan makalah ini yang dapat dilihat dari luar.
- Tujuan Khusus
a.
Dapat mengetahui alat-alat reproduksi bagian luar seorang
wanita.
b.
Dapat mempelajari genetalia eksterna dari seorang wanita.
c.
Dapat menunjukan dan mengetahui letak-letak dari
genetalia eksterna seorang wanita.
d.
Dapat merencanbakan, melaksanakan, mengevaluasi serta
mendokumentasikan tindakan atau asuhan yang akan dilakukan seorang bidan pada
kliemn atau pada pasien dengan pengetahuan dari makalah yang kami buat ini.
- METODE PENULISAN
Studi pustaka melalui bahan-bahan atau buku sumber yang dapat dipercaya
untuk mendapatkan keterangan atau darat reoni yang berhubungan dengan makalah
yang kami buat ini yakni alat reproduksi bagian luar wanita (Organ Genetalia
Eksterna) dari seorang wanita.
- SISTEMATIKA PENULISAN
Pada penyusunan makalah ini, kami penulis membagi kedalam 3 bab yang
terdiri dari :
BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang
:
A.
LATAR
BELAKANG PENULISAN
B.
TUJUAN
PENULISAN
C.
METODE
PENULISAN
D.
SISTEMATIKA
PENULISAN
BAB 11
PEMBAHASAN
Dalam
bab ini berisi tentang pembahasan makalah ini
BAB 111. PENUTUP
Dalam bab ini, berisi tentang :
A.
Kesimpulan
dari masalah ini
B.
Saran
BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN GENETALIA EKSTERNA
A.
Pengertian
/ Definisi
Genetalia eksterna merupakan organ atau alat
kelamin yang dapat dilihat dari luar, bila wanita dalam posisi litotami, mulai
dari pubissampai prenium yang sering disebut sebagai vulua.
B.
Pembahasan
Yang termasuk genetalia eksterna
1.
Tundun
( Mons Veneris atau Mons pubis )
Disebut juga gunung venus, yaitu merupakan bagian
yang menonjol diatas Sympisis pubis tdd gantalan berisi lemak dan sedikit
jaringan ikat. Setelah puberta di tutupi oleh rambut kemaluan yang berbentuk
segitiga. Dan hal ini merupakan tanda puberta sekunder. Pada umumnya rambut ini
menutupi sebagian labia mayoura dan sedikit ke arah perineum. Fungsi dari
rambut pubis ini selain dari etetika yang terdapat merupakan pencegahan secara
tidak langsung terhadap infeksi.
2.
Labiya
Mayora ( Bibir Besar )
Merupakan lanjutan dari mons veneris, terdiri dari
bagian kiri dan kanan berbentuk lonjong mengecil ke bawah dan belakang.
Bertemunya kedua labia mayora membentuk komisuro post. Labia mayora tertanda
otot – otot jaringan lemak, panjang babia mayora dari atas sayap. Komisura post
7 – 8 cm
dan lebar sekitar 2 – 3 cm
dengan tebat sekitar 1 – 1,5
cm .terdiri dari 2 permukaaan :
1.
Bagian
luar menyerupai klit biasa dan tumbuhi rambut.
2.
Bagian
dalam menyerupai selaput lendir mengandung banyak kelenjar yang disebut
kelenjar sebacea / lemak dan tanpa rambut.
3.
Labia
minora ( bibir kecil )
Lipatan tipis dari klit sebelah dalam labia mayora
( bibir Besar ). Kedepan ke bibir kecil bertemu dan membentuk di atas klitoris
prepotium klitoridis. Dan dibawah klitoris prenulum klitoridis. Bibir kecil ini
mengelilingi orivisium vagina bersatu disebut Fourshet (hanya nampak pada
hulipara) Labia mirona ini banyak dialiri oleh pembuluh darah dan urat saraf
sehingga mereka darah yang sensitif terhadap rangsangan walau tidak sesensitif
klitoris.
4.
Klitoris
(Klentit)
Merupakan jaringan yang homolog dengan venis
bentuknya secil sebesar kacang hijau siliharis, erektif. Mengandung banyak
pembuluh darah dan urat saraf sensorik sehingga sangat sensitif. Panjang
klitoris jarang mencapai 2 cm ,
bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun klitoris akan keras dan tegang apabila
mendapat rangsangan.
5.
Vestibulom
/ Serambi
Merupakan rongga sebelah lateral dibatasi oleh
kedua labia minora berganterior oleh klitoris., dorsal, fovehet pada vestibulum
terdapat muara – muara dari vagina dan uretra terdapat 4 lubang kecil yaitu 2
kelenjar bartolini dan 2 kelenjar skene. Kelenjar bartolini akan mengeluarkan
serat pada waktu CO, Introltus vagina yang terdapat didaerah vestibulum.
6.
Himen
( selaput dara ) dan Ostium Vagina
Liang vagina terdapat pada bagian bawah vestibulum
dan bentuk serta ukurannya bervariasi. Pada gadis kebanyakan vagina tertutup
sama sekali oleh labia minora. Dan bila dibuka masanya terlihat hampir
seluruhnya tertutup oleh selaput himen. Himen merupakan batas atau sekat antara
genetalia eksterna dan interna himen berupa selaput yang menutupi
introltus vagina , bersipat rapuh
dan mudah robek biasanya himen berlubang dengan bentuk berbeda-beda dari
semilunaris (butan sabit) sampai yang berlubang – lubang, lubangnya berukuran
dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui 2 jari himen menjadi saluran
dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat men. permukaan luar dan
dalamnya oleh zpitel gepeng dan berlapis papila jaringan ikat banyak ditemukan dipermukaan vagina dan
pada pinggir bebasnya.menurut Mahran dan Salel ( 1964 ) terdapat unsur
kelenjar. Maupun muscurair oada himen dan banyak dikemukakan serabut saraf.pada
BBL himen sangat pasculer dan tebal, pada wanita hamil efitelanya tebal dan
jaringan kaya akan glikogen setelah menopuse efitel himen menjadi tipis bisa
timbul fokus – fokus kornifikasi pada otot dewasa gadis tebal himen berpariasi
dan selaput ini menutupi hampir seluruh vagina.biasanya himen robek pada saat
CO bersama seringkali dibagian usteros.himen yang robek akibat partus disebut
karun kular mirtifornis. Himen yang tertutup sama sekali disebut himen
oklusivum.
7.
Pericum himen imperforata sufresi yan jarang,
merupakan keadaan dimana ovum vegina tertutup sama sekali mengakibatkan vetensi
kotoran saat MM.terletak diantara velva dan anus, panjang rata – rata 4 cm . Pericum mempunyai
susunan oto – otot dan susunan saraf serta pembuluh darah yang konpleks. Pada saat persalinan apabila terjadi ruptur
total akan sangat berbahya sebab dapat mengenai muskulus spingter ani, eksterna
dan interena sehingga dapat mengakibatkan terjadinya inkotinensin alvi atau
buang air besar tidaak terasa.
8.
Orifisivra
uretra eksterna
Meatus uretra terletak pada garis tengah
vestibulum 1 - 1,5 cm
dibawah arkus pubis letaknya deka t bagian atas infisum.vagina dan biasanya
kelihatan menonjo berkerut – kerut dan juga tanpak sebagai celah vertikal yang
dapat tegang mencapai setengah lingkaran
4 – 5 mm
duktus parauretral bermuara pada vestibulum dukeua sisi uretra, kadang bermuara
pada dinding posterior tepat disebelah dalam meatus. Kelompok ini setengah lingkaran kecil kurang
lebih 0,5 mm
dengan panjang bervariasi di A.5 umumnya dikenal dengan kelompok skene.
9.
Bulbulus
Vestibularis
Terdapat dibawah selaput, mukosa vestibulum pada
kedua sisinya, bulbulus vestibulum merupakan sekumpulan vena terbentuk buah
amandel panjang 3 – 4 cm
lebar 1 – 2 cm
dan tebal 0,5 – 1 cm
letaknya berdekatan dengan ramusiskhiu pubis dan sebagian tidak tetap, menjadi
istiokarfenosis dan konstriktor vagina. Ujung fosterior bulbulus vestibularis
sebagian melingkari vagina sehingga jaringan ini mudah terluka dan robek yang
menyebabkan terjadinya hematomavulva.
10. Korfusverinealis
Terletak antara anus dan vagina diperkuat oleh
tentonsentralis perineum yang bersatu dengan
muskulusbulbo karfenosus, muskulus perinealis, muskulus tranversalis,
muskulus superfisial dan spingter dari eksterna. Jaringan ini yang membentuk
Corfosrefinealis dan merupakan pendukung utama perinem sering robek selama
persalinan kecuali dilakukan episotomi yang memadai pada saat yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gerry. 1995. Opstetri
Williams. Jakarta : EGC
Prawirohardjo Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridarsa Printer
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Hamis Dalam Kontek Keluarga. Jakarta : Depkes
RI.
Manraha, Ida Bagus Gede. 1998 Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta
“ EGC.
FKPP SPK Se-Jawa Barat 1996 Perawatan Kebidanan yang berorientasi pada
keluarga. Bandung : FKPP SPK
0 Response to "Contoh Skripsi Kebidanan"
Post a Comment