BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil nilai tes tulis KD I semester II 2007-2008 siswa kelas IVC SD Al Hikmah Surabaya untuk bidang studi IPS, 25% dibawah rata-rata dari ketentuan SKM sekolah (Basedata SD Al Hikmah, 2008 ; UTS). Standart Ketuntasan Minimun SD Al Hikmah Surabaya adalah 8.00 dan berlaku pada semua mata pelajaran kecuali Bahasa Jawa. Untuk hasil tes tulis KD I IPS sebanyak 10 siswa dari 34 siswa kelas IVC belum tuntas atau belum memperoleh nilai minimal 8.00.
Tabel 1.1. Nilai Tes Tulis
Kelas : 4C
KD : Persebaran SDA di Jawa Timur
NO. NAMA
Nilai
UH
1 ADIL JIHAD MUHAMMAD 7.80
2 AHMAD FARKHAN ABDU 9.60
3 ALDO RAHMANDANA 7.80
4 BIMO ABDUL AZIZ 8.20
5 DEFLION YUSSAC SAHLAN 6.60
6 EDO FENANDO PUTRA 8.40
7 HADYAN TARIS PRATAMA 5.40
8 HAFIZD BUDIMAN 8.80
9 HANINDYA SENO SASKARA 8.00
10 KAFIN AHMAD NAUFAL 9.00
11 M. KHOIRUL HUDA 4.40
12 M. RIZKI AULIA 8.40
13 M. MIKAIL YUNIZAR 8.60
14 M. RIFQI UWAISY 9.20
15 M. AMIN 8.60
16 M. ARBIAN 6.40
17 M. ATMA FARHAN 9.00
18 M. FATAH BACHTIAR 8.80
19 M. HIRZAN DZULKIFAR 9.40
20 MOHAMMAD IMAM ADLY 9.20
21 MUCH. LUBABUL HIKAM 8.00
22 MUHAMMAD RAFLY ARYA 9.60
23 MUHAMMAD UMAR AL FARUQ 7.20
24 NASRUDIN LATIF 9.20
25 NAUFAL DRESTANTA 8.40
26 NIZAR MUHAMMAD ISKANDAR 8.40
27 PAWITRA GUSTI UPASADDHA 6.40
28 PRAYOGO SOCO WASPODO 6.40
29 RABBI FIJAR MAYOZA 8.60
30 REFA OKTOYARDA 8.60
31 RIO PERMADI 7.80
32 RIZAL AR RAZAQ 6.80
33 WILDAN ZAKKY AL MUNTAHA 9.00
34 YAHYA FAIKAR HANIF 9.60
Tertinggi 9.60
Terendah 4.40
Rata 8.10
Tidak tuntas 10
Untuk menguatkan data tentang lemahnya pemahaman konsep siswa, penulis bertanya pada beberapa wali murid. Hasil perbincangan penulis dengan wali murid kelas IVC ini, diperoleh informasi bahwa masih banyak konsep-konsep IPS yang sulit dipahami siswa. Sebagai contoh setelah diuji oleh orang tua, siswa masih belum bisa menunjukkan di peta letak pulau Madura, letak gunung Semeru, letak selat Bali, letak danau Sarangan, ibukota kabupaten/kota di Jawa Timur. Di samping itu dalam pengerjaan tugas mandiri yang diberikan sebulan sekali, diketahui bahwa sebagaian besar tugas mandiri siswa ini dikerjakan oleh orang tua maupun guru les privatnya. Ini artinya siswa masih belum maksimal dalam kemandiriannya menyelesaikan tugas dari sekolah.
Berdasar data di atas, membuat penulis merasa perlu untuk memperbaiki pola pengajaran yang sudah penulis lakukan. Selama ini penyampaian pelajaran IPS hanya dengan metode ceramah dan kadangkala dengan melihat tanyangan VCD pembelajaran IPS. Penulis merasa siswa jarang diikutsertakan aktif dan mengalami langsung yang berhubungan dengan materi ajar. Untuk itu, usaha yang penulis lakukan adalah mengganti metode pembelajaran yang sesuai dengan tema dalam KD yang akan diajarkan.
Untuk tema KD peninggalan sejarah di Jawa Timur, penulis menggunakan metode pembelajaran berbasis inquiri. Pembelajaran inquiri ini merupakan solusi yang penulis yakini sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian siswa dalam belajar. Pembelajaran inquiri ini juga cocok untuk tema merekontruksi peninggalan Majapahit. Siswa akan lebih antusias dan lebih tertarik lebih dalam pada materi pelajaran IPS. Penulis yakin belum pernah ada peneliti lain melakukan pembelajaran inquiri dengan menggandengkan topik merekontruksi peninggalan sejarah di lingkungan sekitar terutama pada peninggalan kerajaan Majapahit.
Inquiri sendiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Inquiri merupakan prosedur yang dilakukan ilmuwan yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-kangkah dalam pembelajaran inquiri adalah sebagai berikut :
1. Observasi atau pengamatan terhadap berbagai fenomena
2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi
3. Mengajuan kemungkinan jawaban
4. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan
5. merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
Oleh karena itu, dalam pembelajaran inquiri ini penulis harus merancang kegiatan yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan penemuan di dalam penyampaian materi pelajaran.
B. Ruang Lingkup Permasalahan
Penelitian yang penulis sajikan ini merupakan bentuk kegiatan pembelajaran inquiri, dimana pembelajaran ini penulis lakukan kepada siswa sekolah dasar kelas 4 dengan pertimbangan siswa sudah mampu berfikir kritis dan logis. Penelitian ini akan membahas permasalahan sebagai berikut ;
1. Apakah pembelajaran berbasis inquiri mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa pada bidang studi IPS ?
2. Apakah pembelajaran berbasis inquiri pada bidang studi IPS mampu meningkatkan kemandirian siswa ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain :
1. Membangun kualitas siswa, baik dari aspek koqnitif, psikomotor, dan afektif.
2. Membangun kemampuan dasar siswa untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memunculkan kemandirian siswa, baik di sekolah, di lingkungan keluarga dan kemandirian dalam upaya nyata melestarikan peninggalan sejarah serta lingkungan hidup di sekitarnya.
Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan penelitian ini antara lain :
1. Menambah pengalaman guru dalam melakukan proses pembelajaran inovatif.
2. Menambah pengalaman siswa dalam menerima pelajaran agar daya serap materi pelajaran mencapai tingkatan yang maksimal.
0 Response to "Contoh PTK IPS Kelas 4 SD BAB I Merekonstruksi Peninggalan Majapahit Melalui Pembelajaran Inquiri"
Post a Comment