BAB IV
BAHASA INDONESIA DALAM PENDIDIKAN
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dalam pendidikan sebenarnya juga merupakan salah satu dari fungsi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, cuma di sini agak dibedakan. Fungsi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, yang nanti akan
menjurus ke dalam bahasa ilmu, tidaklah kiranya bisa dipisahkan dari Bahasa
Indonesia yang berfungsi sebagai pendukung kebudayaan, terutama satra. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa yang digunakan dalam tugas sebagai bahasa penagntar
pada tingkat sekolah-sekolah elementer telah ada. Begitu juga pelajaran
elemnter Agama Islam dilakukan dengan menggunakan Bahasa Melayu. Tetapi setelah
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia
terbukalah pintu yang lebih luasbagi pemakai Bahasa Indonesia untuk digunakan
sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, bahkan pada level yang tertinggi,
yaitu di perguruan tinggi. Begitulah dengan didirikannya Balai Perguruan tinggi
R.I dan Universitas Gadjah Mada pada jaman 1945-1949 oleh pemerintahan RI maka
digunakanlah di perguruan-perguruan tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar. Keadaan ini terus berlangsung menuju kesempurnaannya, bahkan
melewati waktu sesudah tahun 1950, yang merupakan masa yang agak berbahaya bagi
Bahasa Indonesia dalam lapangan pendidikan, karena menerima warisan dari
pemerintah jajahan Hindia Belanda dalam bentuk baru, yaitu berbagai bentuk
sekolah lanjutan tinggi yang menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa
pengantarnya, misalnya Universitas Van Indonesia, yang menjadi Universitas
Indonesia sekarang ini.
Yang dimaksud “suasana resmi” ialah
pemakaian bahasa pada sekolah-sekolah, kantor-kantor, penerbitan-penerbitan,
siaran radio, pers dan sebagainya. Sedangkan suasana biasa ialah pergaulan
sehari-hari, pergaulan, keluarga, pers dan radio dan lain-lain sebagainya. Kami
sendiri condong untuk mengadakan peninjauan dan perubahan dalam sistem
pengajaran Bahasa Indonesia yang ada sekarang ini. Usaha ke arah ini sudah kami
laksanakan dalam lingkungan terbatas. Pengajaran sebagai yang ada pada berbagai
sekolah lanjutan sekarang, boleh dikatan sebagaian besar hanya dihabiskan oleh
pesoalan sebagai berikut :
- Persoalan tata bahasa, dengan mempermasalahkan mana yang subyek, mana yang predikat, jenis kata dan sebagainya, sehingga pelajaran Bahasa Indonesia hanya merupakan hapalan penentuan subyek/predikat dan jenis kata.
- Analisa sederhana pemakaian kata-kata dalam teks.
- Kurang sekali memperhatikan persoalan kemampuan bahasa yang harus dipunyai oleh murid-murid tadi dapat menguasai Bahasa Indonesia dalam bentuk yang seideal mungkin.
0 Response to "Skripsi BAB IV Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia"
Post a Comment