Laporan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan PTK IPA Kelas VI Program S1 PGSD Tahun 2013

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.            Deskripsi Hasil Penelitian per Siklus
1.      Studi Awal
a.      Proses Pembelajaran
Studi awal peneliti mengenai proses pembelajaran difokuskan pada motivasi siswa terhadap pembelajaran IPA, dengan kriteria motifasi yaitu:
1)      siswa tekun dalam  mengerjakan tugas
2)      siswa aktif dalam proses pembelajaran
3)      siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan.
 Pada studi awal ini dikatakan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran IPA tentang keseimbangan ekosistem di kelas VI masih rendah, hal ini disebabkan pembelajaran di kelas hanya bersifat transfer ilmu pengetahuan saja dan dilakukan secara konvensional dengan menyampaikan materi pelajaran sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kebutuhan siswa, selain itu peneliti juga belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

b.      .Hasil Belajar
Hasil belajar pada studi awal pembelajaran IPA tentang keseimbangan ekosistem di kelas VI masih sangat rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut.





Tabel 4.1 Nilai Studi Awal
No
Nama siswa
Jenis Kelamin
Nilai Studi Awal
Keterangan
1.
Fiki Asfarudin
L
20
BT
2.
Ahmad Zainul Amri
L
60
BT
3.
Aziz Musbihan
L
40
BT
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
P
60
BT
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
L
40
BT
6.
Itmamul Wafa
L
30
BT
7.
Yuni Uswatun Khasanah
P
60
BT
8.
Affan Fauzi
L
40
BT
9.
Ahmad Ulun Nangim
L
50
BT
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
P
50
BT
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
L
40
BT
12.
Doni Choiruman
L
80
T
13.
Eka Fahri Kurniawan
L
60
BT
14.
Febryana Rudiyanto
L
60
BT
15.
Fuadi Wafa
L
80
T
16.
Laely Ma’rifah
P
70
T
17.
Fuad Nur Khafid
L
70
T
18.
Moh. Syaeful Huda
L
80
T
19.
Muhamad Darul Muttaqin
L
50
BT
20.
Mohammad Syafri Assidiq
L
80
T
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
L
60
BT
22.
Nur Nawangsari
P
70
T
23.
Reyvanza Febri Prasetya
L
70
T
24.
Rifqi Deni Masruhan
L
50
BT
25.
Siti Robingatun Sururriyah
P
50
BT
26.
Tania Titis Feriyanti
P
80
T
27.
Rifka Alifianti
P
60
BT






Jumlah

1560


KKM

65


Rata-rata Kelas

58


Persentase Ketuntasan


33%

Persentase Belum tuntas


67%
Keterangan
T            : Tuntas
BT         : Belum Tuntas
Grafik 4.1 Nilai  Studi Awal

Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 1 Karangsari adalah 65, dari 27 siswa kelas VI yang mengalami ketidaktuntasan belajar sebanyak 18 siswa (67%) di bawah KKM, sisanya 9 siswa telah mengalami ketuntasan belajar yaitu 33% di atas KKM, dari batas tuntas yang diharapkan oleh guru yaitu 95%. Nilai terendah yang didapatkan siswa yaitu 20 dan nilai tertinggi 80, dengan rata-rata kelas 57. Siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 11 siswa dan yang mendapatkan nilai di atas nilai rata-rata kelas sebanyak 16 siswa.
Dari paparan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada studi awal masih sangat rendah, maka dari itu sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2.      Hasil Penelitian Siklus I
a.      Proses Pembelajaran
Sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dan hasil belajar studi awal yang sangat rendah, maka peneliti melakukan PTK dengan melakukan proses pembelajaran siklus I. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan, proses pembelajaran  siklus I dilakukan pada tanggal 14 dan 16 Maret 2013.

Gambar 4.1 Peneliti menjelaskan materi kepada siswa.
Peneliti membagi siswa dalam kelompok besar dengan jumlah 5 atau 6 siswa dalam satu kelompok. Peneliti menjelaskan sekilas materi kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS). Peneliti memberikan petunjuk dalam mengerjakan LKS.

Gambar 4.2 Peneliti memberikan pengarahan pada siswa
Selama 50 menit proses pembelajaran peneliti berkeliling untuk memantau dan memberikan pengarahan atau bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan.
DSC03584.JPG
Gambar 4.3 Siswa berdiskusi kelompok pada siklus I
Siswa bekerja sama berdiskusi dalam kelompok mereka, Beberapa diantara mereka antusias dan aktif, namun ada juga siswa yang kurang aktif dalam bekerja secara kelompok.
Pertemuan yang kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama dimana siswa telah selesai mengerjakan LKS. Pada kegiatan pembelajaran ini, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka pada pertemuan pertama di depan kelas.

Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Siswa masih terlihat malu-malu dan tidak terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, namun dengan arahan dan bimbingan peneliti akhirnya siswa menjadi lebih percaya diri dan lebih baik dalam presentasi hasil diskusi kelompok. Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi, peneliti memberikan penguatan konsep dan memberikan soal evaluasi kepada siswa.
Pada siklus I telah terjadi peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA tentang keseimbangan ekosistem di kelas VI. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini
Tabel 4.2 Data Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ket
Ketekunan
Keaktifan
Keingintahuan
1.
Fiki Asfarudin
-
-
R
2.
Ahmad Zainul Amri
-
S
3.
Aziz Musbihan
-
-
R
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
-
S
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
-
-
R
6.
Itmamul Wafa
-
-
R
7.
Yuni Uswatun Khasanah
-
S
8.
Affan Fauzi
-
S
9.
Ahmad Ulun Nangim
-
S
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
-
S
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
-
-
R
12.
Doni Choiruman
T
13.
Eka Fahri Kurniawan
-
S
14.
Febryana Rudiyanto
T
15.
Fuadi Wafa
T
16.
Laely Ma’rifah
T
17.
Fuad Nur Khafid
T
18.
Moh. Syaeful Huda
T
19.
Muhamad Darul Muttaqin
-
-
R
20.
Mohammad Syafri Assidiq
T
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
T
22.
Nur Nawangsari
T
23.
Reyvanza Febri Prasetya
T
24.
Rifqi Deni Masruhan
-
S
25.
Siti Robingatun Sururriyah
-
-
R
26.
Tania Titis Feriyanti
T
27.
Rifka Alifianti
-
S

Jumlah motivasi tinggi



11 (41%)

Jumlah motivasi sedang



9 (33%)

Jumlah motivasi rendah



7 (26%)
Keterangan
T   : Motivasi tinggi (memenuhi 3 indikator)
S               : Motivasi sedang (memenuhi 2 indikator)
R  : Motivasi rendah (memenuhi 1 indikator)


Grafik 4.2 Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I

Dari tabel 4.2 dan grafik 4.2, diperoleh informasi bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi ada 11 siswa (41%), motivasi sedang 9 siswa (33%), dan motivasi rendah 7 siswa (26%).

b.      Hasil Belajar
Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya siklus I mengalami peningkatan, meskipun hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari data nilai evaluasi berikut ini:






Tabel 4.3 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I
No
Nama siswa
Jenis Kelamin
Nilai Siklus I
Keterangan
1.
Fiki Asfarudin
L
20
BT
2.
Ahmad Zainul Amri
L
70
T
3.
Aziz Musbihan
L
40
BT
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
P
50
BT
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
L
60
BT
6.
Itmamul Wafa
L
30
BT
7.
Yuni Uswatun Khasanah
P
60
BT
8.
Affan Fauzi
L
70
T
9.
Ahmad Ulun Nangim
L
70
T
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
P
60
BT
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
L
40
BT
12.
Doni Choiruman
L
80
T
13.
Eka Fahri Kurniawan
L
80
T
14.
Febryana Rudiyanto
L
80
T
15.
Fuadi Wafa
L
80
T
16.
Laely Ma’rifah
P
80
T
17.
Fuad Nur Khafid
L
70
T
18.
Moh. Syaeful Huda
L
70
T
19.
Muhamad Darul Muttaqin
L
60
BT
20.
Mohammad Syafri Assidiq
L
80
T
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
L
80
T
22.
Nur Nawangsari
P
70
T
23.
Reyvanza Febri Prasetya
L
50
BT
24.
Rifqi Deni Masruhan
L
50
BT
25.
Siti Robingatun Sururriyah
P
20
BT
26.
Tania Titis Feriyanti
P
80
T
27.
Rifka Alifianti
P
60
BT






Jumlah

1660


KKM

65


Rata-rata Kelas

61


Persentase Ketuntasan


52%

Persentase Belum tuntas


48%

Keterangan

T          : Tuntas
BT       : Belum Tuntas


Grafik 4.3 Nilai Evaluasi Siklus I

Dari tabel dan grafik di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:
1)        Pada siklus I nilai rata-rata kelas 61.
2)        Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 14 siswa atau 52% dari jumlah siswa.
3)        Siswa yang belum tuntas belajar ada 13 atau sekitar 48%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi sudah meningkat, meskipun belum optimal, yaitu 14 siswa dari 27 siswa (52%) sudah mencapai ketuntasan belajar.

3.      Hasil Penelitian Siklus II
a.      Proses Pembelajaran
Siklus II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dan hasil belajar pada siklus I yang belum optimal.  Siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 dan 23 Maret 2013.

Gambar 4.5 Peneliti menjelaskan materi kepada siswa.
Peneliti membagi siswa dalam kelompok kecil dengan jumlah 3 atau 4 siswa dalam satu kelompok. Peneliti menjelaskan sekilas materi kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS). Peneliti memberikan petunjuk dalam mengerjakan LKS.

Gambar 4.6 Peneliti memberikan bimbingan pada siswa
Selama 50 menit kegiatan inti pembelajaran peneliti berkeliling untuk memantau dan memberikan pengarahan atau bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan.

Gambar 4.7 Siswa berdiskusi kelompok pada siklus II
Siswa bekerja sama berdiskusi dalam kelompok mereka. Pada siklus II ini  mereka antusias dan aktif. Dalam melakukan pengamatan proses, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer.
Pertemuan yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013 yang merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama, dimana siswa telah selesai mengerjakan LKS. Pada kegiatan pembelajaran ini, kegiatan yang dilakukan siswa adalah mempresentasikan hasil diskusi mereka pada pertemuan pertama di depan kelas.

Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Pada siklus II ini siswa telah terlihat percaya diri. Hal ini dimungkinkan siswa telah terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi, peneliti memberikan penguatan konsep, memberikan soal evaluasi, dan membahas soal evaluasi bersama serta menyimpulkan materi pembelajaran.
Pada siklus II peningkatan proses pembelajaran mengenai motivasi siswa dalam pembelajaran IPA tentang keseimbangan ekosistem di kelas VI cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini
Tabel 4.4 Data Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ket
Ketekunan
Keaktifan
Keingintahuan
1.
Fiki Asfarudin
-
-
R
2.
Ahmad Zainul Amri
T
3.
Aziz Musbihan
T
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
T
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
T
6.
Itmamul Wafa
-
S
7.
Yuni Uswatun Khasanah
T
8.
Affan Fauzi
T
9.
Ahmad Ulun Nangim
T
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
-
S
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
-
S
12.
Doni Choiruman
T
13.
Eka Fahri Kurniawan
T
14.
Febryana Rudiyanto
T
15.
Fuadi Wafa
T
16.
Laely Ma’rifah
T
17.
Fuad Nur Khafid
T
18.
Moh. Syaeful Huda
T
19.
Muhamad Darul Muttaqin
-
S
20.
Mohammad Syafri Assidiq
T
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
T
22.
Nur Nawangsari
T
23.
Reyvanza Febri Prasetya
T
24.
Rifqi Deni Masruhan
T
25.
Siti Robingatun Sururriyah
-
S
26.
Tania Titis Feriyanti
T
27.
Rifka Alifianti
T

Jumlah motivasi tinggi



21 (78%)

Jumlah motivasi sedang



5 (19%)

Jumlah motivasi rendah



1(4%)

Keterangan
T   : Motivasi tinggi (memenuhi 3 indikator)
S               : Motivasi sedang (memenuhi 2 indikator)
R  : Motivasi rendah (memenuhi 1 indikator)


Grafik 4.4 Penilaian Proses Pembelajaran Siklus II

Dari tabel 4.3 dan grafik 4.3 di atas, diperoleh informasi bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 21 siswa (78%), siswa memiliki motivasi sedang sebanyak 5 siswa (19%), dan siswa yang bermotivasi rendah hanya ada 1 siswa (4%). Siswa yang bermotivasi rendah tersebut memang tergolong siswa yang sedikit memiliki kelainan atau keterlambatan belajar bila dibandingkan dengan siswa yang lain.

b.      Hasil Belajar
Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya siklus II mengalami peningkatan yang baik, hanya ada beberapa siswa yang belum tuntas atau masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini dapat dilihat dari data nilai evaluasi siklus II berikut ini:

Tabel 4.5 Daftar Nilai Evaluasi Siklus II
No
Nama siswa
Jenis Kelamin
Nilai Siklus II
Keterangan
1.
Fiki Asfarudin
L
40
BT
2.
Ahmad Zainul Amri
L
80
T
3.
Aziz Musbihan
L
60
BT
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
P
60
BT
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
L
80
T
6.
Itmamul Wafa
L
50
BT
7.
Yuni Uswatun Khasanah
P
70
T
8.
Affan Fauzi
L
70
T
9.
Ahmad Ulun Nangim
L
90
T
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
P
70
T
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
L
70
T
12.
Doni Choiruman
L
100
T
13.
Eka Fahri Kurniawan
L
90
T
14.
Febryana Rudiyanto
L
100
T
15.
Fuadi Wafa
L
100
T
16.
Laely Ma’rifah
P
100
T
17.
Fuad Nur Khafid
L
100
T
18.
Moh. Syaeful Huda
L
100
T
19.
Muhamad Darul Muttaqin
L
80
T
20.
Mohammad Syafri Assidiq
L
100
T
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
L
100
T
22.
Nur Nawangsari
P
90
T
23.
Reyvanza Febri Prasetya
L
70
T
24.
Rifqi Deni Masruhan
L
90
T
25.
Siti Robingatun Sururriyah
P
50
BT
26.
Tania Titis Feriyanti
P
100
T
27.
Rifka Alifianti
P
80
T






Jumlah

2190


KKM

65


Rata-rata Kelas

81


Persentase Ketuntasan


81%

Persentase Belum tuntas


19%

Keterangan

T          : Tuntas
BT       : Belum Tuntas


Grafik 4.5 Nilai Evaluasi Siklus II

Dari tabel dan grafik di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:
1)        Pada siklus I nilai rata-rata kelas 81.
2)        Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 22 siswa atau 81% dari jumlah siswa.
3)        Siswa yang belum tuntas belajar ada 5 atau sekitar 19%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan sebelumnya. Pada siklus II ini ketuntasan belajar klasikal telah mencapai 81%, artinya ketuntasan belajar tersebut telah melebihi kriteria ketuntasan belajar klasikal yang diharapkan yaiti 75%, sehingga peneliti sudah tidak melakukan pembelajaran siklus III.

B.            Pembahasan Hasil Penelitian
1.      Siklus I
a.      Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan studi awal pembelajaran. Proses pembelajaran pada studi awal aktivitas dan motivasi siswa belum muncul, hal ini disebabkan pembelajaran masih konvensional. Penyampaian informasi hanya dengan metode ceramah saja dan belum dilaksanakannya pengelolaan kelas yaitu dengan diskusi kelompok, sehingga aktivitas siswa belum terlihat.
Proses pembelajaran pada siklus I aktivitas siswa mulai terlihat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat. Hal ini disebabkan sudah adanya perubahan metode pembelajaran dan pengelolaan kelas dengan baik. Peneliti tidak hanya menyampaikan pembelajaran secara ceramah saja, namun sudah menggunakan pendekatan kontekstual, tanya jawab, serta diskusi kelompok yaitu dengan kelompok besar yang beranggotakan 5 atau 6 siswa tiap kelompok. Dalam proses pembelajaran tersebut peneliti juga telah memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam diskusi kelompok.
Pendekatan kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti, sehingga, akan membuat mereka memposisikan diri sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya. Dengan menerapkan pendekatan ini maka aktivitas pembelajaran lebih bermakna dan meningkat, siswa lebih aktif, dan kreatif serta memiliki motivasi belajar yang lebih baik lagi.
Peningkatan aktivitas dan motivasi dalam pembelajaran siklus I memang telah mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut menurut peneliti belumlah optimal, sehingga peneliti melanjutkan  PTK dalam siklus II.
b.      Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada siklus I telah meningkat dibandingkan pada studi awal pembelajaran. Hal ini bisa dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal dan Siklus I
No
Nama siswa
Jenis Kelamin
Nilai Studi Awal
Siklus I
1.
Fiki Asfarudin
L
20
20
2.
Ahmad Zainul Amri
L
60
70
3.
Aziz Musbihan
L
40
40
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
P
60
50
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
L
40
60
6.
Itmamul Wafa
L
30
30
7.
Yuni Uswatun Khasanah
P
60
60
8.
Affan Fauzi
L
40
70
9.
Ahmad Ulun Nangim
L
50
70
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
P
50
60
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
L
40
40
12.
Doni Choiruman
L
80
80
13.
Eka Fahri Kurniawan
L
60
80
14.
Febryana Rudiyanto
L
60
80
15.
Fuadi Wafa
L
80
80
16.
Laely Ma’rifah
P
70
80
17.
Fuad Nur Khafid
L
70
70
18.
Moh. Syaeful Huda
L
80
70
19.
Muhamad Darul Muttaqin
L
50
60
20.
Mohammad Syafri Assidiq
L
80
80
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
L
60
80
22.
Nur Nawangsari
P
70
70
23.
Reyvanza Febri Prasetya
L
70
50
24.
Rifqi Deni Masruhan
L
50
50
25.
Siti Robingatun Sururriyah
P
50
20
26.
Tania Titis Feriyanti
P
80
80
27.
Rifka Alifianti
P
60
60






Jumlah

1560
1660

KKM

65
65

Rata-rata Kelas

58
61

Persentase Ketuntasan

33%
52%

Persentase Belum tuntas

67%
48%


Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal dan Siklus I

Dari tabel 4.6 dan grafik 4.6 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa pada studi awal. Jika pada studi awal ketuntasan belajar siswa secara klasikal hanya 33% atau siswa yang tuntas belajar sebanyak 9 dari 27 siswa, sehingga 18 siswa lainnya belum tuntas belajar atau 67%, sedangkan pada siklus I sebanyak 14 dari 27 siswa telah tuntas belajar atau 52% dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 13 siswa atau 48%.
Peningkatan hasil belajar pada siklus I ini dipacu oleh perubahan pola pembelajaran yang semula hanya bersifat konvensional atau transfer pengetahuan saja, beralih kepada pendekatan kontekstual yang juga melibatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang lebih bermakna yaitu dengan bekerja kelompok dengan anggota kelompok 5 atau 6 siswa setiap kelompok. Hasil belajar pada suklus I tersebut dirasakan oleh peneliti belumlah optimal, sehingga peneliti melanjutkan lagi pada pembelajaran siklus II.
2.      Siklus II
a.      Proses Pembelajaran
Pengkajian data yang peneliti lakukan pada proses pembelajaran studi awal, siklus I, dan siklus II, secara bertahap mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel 4.7 Perbandingan Prosentase Peningkatan Motivasi Siswa
Tingkat Motivasi
Siklus I
Siklus II
Banyak siswa
Prosentase
Banyak siswa
Prosentase
Motivasi Tinggi
11
41%
21
78%
Motivasi Sedang
9
33%
5
19%
Motivasi Rendah
7
26%
1
4%


Grafik 4.7 Perbandingan Prosentase Peningkatan Motivasi Siswa

Dari data tabel dan grafik tersebut di atas, maka dapat diperoleh informasi bahwa motivasi siswa pada siklus II meningkat, yang semula pada siklus I siswa bermotivasi tinggi hanya 41% atau 11 siswa dari 27 siswa, menjadi 78% atau sebanyak 21 siswa dari 27 siswa. Siswa yang bermotivasi rendah pada siklus I sebanyak 7 siswa atau 26%, pada siklus II hanya ada 1 siswa atau 4% saja. Hal ini disebabkan perkembangan mental siswa tersebut berbeda dari siswa secara normal lainnya.
Menurut Winataputra (2005:2.7) motivasi ada dua macam yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik muncul dari dalam diri siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar misalnya pujian, nasehat dari guru atau orang tua, bisa juga dari suasana belajar yang menyenangkan.
Penggunaan pendekatan kontekstual yang peneliti lakukan tentunya lebih memunculkan motivasi intrinsik siswa sebab pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Begitu juga munculnya motivasi ekstrinsik siswa sangat didukung oleh suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, dalam hal ini dengan diskusi kelompok, tanya jawab, serta dengan bimbingan peneliti yang sangat berarti bagi siswa, sehingga suasana belajar yang tercipta lebih menyenangkan dan bermakna.

b.      Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Oleh karena itu pebelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep. Maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan tingkah laku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi. ( gerlach dan Ely, 1980 dalam Ani 2007 : 5 - 6).
Penguasaan terhadap konsep pada proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada penilaian evaluasi siswa. Pada siklus II dikatakan bahwa hasil belajar meningkat dibandingkan siklus I. Peningkatan tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II
No
Nama siswa
Jenis Kelamin
Nilai Studi Awal
Siklus
I
Siklus
II
1.
Fiki Asfarudin
L
20
20
40
2.
Ahmad Zainul Amri
L
60
70
80
3.
Aziz Musbihan
L
40
40
60
4.
Ayu Ma’rifatus Sholihah
P
60
50
60
5.
Mohamad Aziz Supriyadi
L
40
60
80
6.
Itmamul Wafa
L
30
30
50
7.
Yuni Uswatun Khasanah
P
60
60
70
8.
Affan Fauzi
L
40
70
70
9.
Ahmad Ulun Nangim
L
50
70
90
10.
Alfi Ma’munatun Hasanah
P
50
60
70
11.
A.Yaqut Shofiyyulloh
L
40
40
70
12.
Doni Choiruman
L
80
80
100
13.
Eka Fahri Kurniawan
L
60
80
90
14.
Febryana Rudiyanto
L
60
80
100
15.
Fuadi Wafa
L
80
80
100
16.
Laely Ma’rifah
P
70
80
100
17.
Fuad Nur Khafid
L
70
70
100
18.
Moh. Syaeful Huda
L
80
70
100
19.
Muhamad Darul Muttaqin
L
50
60
80
20.
Mohammad Syafri Assidiq
L
80
80
100
21.
Muhammad Wahyu Hidayat
L
60
80
100
22.
Nur Nawangsari
P
70
70
90
23.
Reyvanza Febri Prasetya
L
70
50
70
24.
Rifqi Deni Masruhan
L
50
50
90
25.
Siti Robingatun Sururriyah
P
50
20
50
26.
Tania Titis Feriyanti
P
80
80
100
27.
Rifka Alifianti
P
60
60
80







Jumlah

1560
1660
2190

KKM

65
65
65

Rata-rata Kelas

58
61
81

Persentase Ketuntasan

33%
52%
81%

Persentase Belum tuntas

67%
48%
19%

Grafik 4.8 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Grafik 4.8 menunjukkan bahwa perbandingan siswa yang tuntas belajar dengan siswa yang belum tuntas belajar berbanding terbalik antara studi awal, siklus I, dan siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar secara klasikal pada studi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 33%, 52% dan 81% dan ketidaktuntasan atau belum tuntas belajar siswa secara klasikal menurun yaitu dari 67%, 48%, dan19%.

Peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipicu oleh penggunaan pendekatan kontekstual yang lebih ditingkatkan lagi dalam pembelajan sehingga lebih bermakna, pengelolaan kelas dengan diskusi kelompok yang lebih kecil lagi dengan 3 atau 4 anggota tiap kelompok sesuai kedekatan pertemanan siswa, melibatkan keaktifan dan kreatifitas siswa lebih tinggi, dan bimbingan peneliti secara menyeluruh kepada siswa.

3 Responses to "Laporan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan PTK IPA Kelas VI Program S1 PGSD Tahun 2013"