BAB
III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subyek,
Tempat, dan Waktu Penelitian
1.
Subjek
Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI
SD Negeri 1 Karangsari, UPTD Dikpora Unit Kecamatan Kutowinangun, tahun pelajaran
2012/2013, yang berjumlah 27 siswa terdiri atas 19 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan, dengan usia rata-rata mereka 12 tahun.
Gambar 3.1 Siswa-siswi
kelas VI SD Negeri 1 Karangsari.
Mayoritas
dari siswa berasal dari keluarga petani (18 siswa), 5 siswa dari keluarga
pedagang, sisanya sebanyak 3 siswa dari keluarga wiraswasta dan 1 siswa dari
keluarga PNS. Keseluruhan siswa kelas VI SDN 1 Karangsari tidak ada yang
mengalami kelainan fisik maupun mental, namun demikian ada sebagian siswa
mengalami lamban belajar. Siswa bersama orang tua/walinya berdomisili di
sekitarnya. Jarak rumah mereka ke sekolah paling jauh hanya sekitar 1 km. Siswa
berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, adapula yang menggunakan sepeda.
Penelitian yang dilakukan adalah pada mata pelajaran IPA tentang Keseimbangan
Ekosistem.
Keadaan ekonomi masyarakat di wilayah SD Negeri 1
Karangsari tergolong kelas ekonomi menengah ke bawah. Banyak orang tua siswa
yang bekerja sebagai buruh tani yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan
yang tetap. Sebagian dari mereka ada juga yang merantau ke kota-kota besar
terutama Jakarta, sedangkan siswa tinggal hanya bersama Ibu atau
kakek-neneknya. Keadaan inilah yang kadang membuat para guru risau, sebab hal
tersebut berpengaruh terhadap belajar siswa yang kurang pengawasan dari orang
tuanya, sehingga hasil belajar mereka pun sangat rendah. Setelah tamat Sekolah
Dasar beberapa diantaranya melanjutkan ke pondok pesantren, namun seiring
dengan kemajuan jaman sudah banyak yang melanjutkan ke sekolah-sekolah menengah
negeri maupun swasta. Namun sebagian besar mereka apabila telah selesai pada
sekolah lanjutan kemudian banyak yang pergi merantau, sehingga kondisi desa
kurang produktif.
SD Negeri 1 Karangsari mempunyai seorang kepala
sekolah, tenaga pendidik 8 orang dan 2 tenaga non kependidikan , 1 orang
sebagai penjaga sekolah atau tenaga kebersihan dan 1 orang lagi sebagai petugas
perpustakaan. Dari 8 orang tenaga pendidik, 5 diantaranya pegawai negeri sipil
(PNS) dan 3 orang lainnya sebagai Guru Wiyata Bhakti (GWB).
Pada tahun pelajaran 2012/2013 ini, SD Negeri 1 Karangsari
memiliki 139 siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Siswa kelas I
berjumlah 19 siswa, jumlah siswa kelas II ada 21 siswa, jumlah siswa kelas III
ada 26 siswa, jumlah siswa kelas IV ada 24 siswa, jumlah siswa kelas V ada 22
siswa, dan jumlah siswa kelas VI ada 27 siswa.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SD Negeri 1 Karangsari, UPTD Dikpora Unit Kecamatan Kutowinangun,
Kabupaten Kebumen pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
Gambar 3.2 Papan Nama SD Negeri 1 Karangsari
Lokasi sekolah berada di pinggir jalan utama yang
menghubungkan Kecamatan Kutowinangun dan Kecamatan Poncowarno dengan akses jalan beraspal dan dekat dengan
pemukiman warga. Jarak sekolah dari pusat kota kurang lebih berjarak 3 km.
Gambar
3.3 Lokasi SD Negeri 1 Karangsari
Gambar.3.4
Denah SDN 1 Karangsari
Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini tampak lingkungan SD Negeri 1 Karangsari.
Gambar
3.5 Lingkungan Sekolah
Penelitian khusunya
dilakukan di tempat tugas mengajar peneliti yaitu kelas VI SD Negeri 1 Karangsari.
Gambar
3.6 Ruang Kelas VI SD Negeri 1 Karangsari.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua
siklus, dengan setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan. Penelitian ini
dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai pertengahan bulan Februari
sampai dengan Mei tahun 2013, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
1)
Siklus I
a)
Pertemuan I : Kamis, 14 Maret 2013
b)
Pertemuan II : Sabtu, 16 Maret 2013
2)
Siklus II
a)
Pertemuan I : Senin, 21 Maret 2013
b)
Pertemuan II : Rabu, 23 Maret 2013
Untuk lebih jelasnya pembagian waktu kegiatan
penelitian dapat diperinci seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|
||||||||||||||
Februari
|
Maret
|
April
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
Perencanaan
RPP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Persiapan
Instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pelaksanaan
Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pelaksanaan
siklus II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pengelolaan
Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Penyusunan
Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mata
Pelajaran yang menjadi materi kajian yaitu IPA tentang keseimbangan ekosistem
di kelas VI (enam) semester 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Standar Kompetensi
|
3. Memahami
pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan.
|
Kompetensi Dasar
|
3.1 Mengidentifikasi
kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem)
|
Indikator
|
Ø
Menjelaskan berbagai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan ekosistem, misalnya penggunaan bahan kimia, penebangan hutan,
pembakaran hutan, perusakan terumbu karang, dll.
Ø
Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan yang sering
dimanfaatkan manusia sehingga dapat mengancam kelestarian.
Ø Menjelaskan
berbagai kegiatan manusia yang dapat mencegah kepunahan hewan dan tumbuhan.
Ø Menemukan
contoh-contoh kegiatan manusia yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem.
|
B. Data, Sumber Data, Teknik
Pengumpulan Data, dan Analisis Data
1.
Data
Data penelitian
ini berupa data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data dari hasil belajar/penilaian evaluasi
siswa sedangkan data kualitatif yaitu dari data penilaian pengamatan/observasi
siswa dalam proses pembelajaran.
2.
Sumber Data
Sumber data
diperoleh dari (1) proses pembelajaran dengan penggunaan pendekatan kontekstual
di sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA tentang keseimbangan
ekosistem, (2) sumber data arsip atau
dokumen diperoleh dari guru tentang hasil dan prestasi belajar siswa dan motivasi
siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual
3.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
tes dan non tes. Teknik tes diperoleh dari hasil evaluasi pembelajaran
sedangkan teknik non tes diperoleh melalui
pengamatan langsung terhadap proses belajar siswa di kelas oleh observer atau
teman sejawat.
a. Tes
Istilah tes diambil dari kata testum susatu pengertian dalam bahasa Perancis kuno yang berarti
piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (Suharsimi Arikunto, 2007:52).
Suharsimi Arikunto (2007:53) menyatakan bahwa tes adalah merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana.
Dilihat dari bentuknya tes dibedakan menjadi dua yaitu tes lisan dan tes
tertulis. Berdasarkan bentuk soal yang digunakan, tes tertulis dibedakan
menjadi dua yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif meliputi pilihan
ganda, betul salah, menjodohkan, dan isian singkat. Sedangkan tes subjektif
meliputi tes uraian yaitu uraian terstruktur dan uraian bebas. Dalam penelitian
ini menggunakan tes tertulis bentuk objektif yaitu isian dan alat pengumpul
data yang digunakan adalah lembar soal.
b. Non
tes atau pengamatan
Pada saat proses pengambilan data, peneliti dibantu
oleh teman sejawat sebagai observer yaitu:
Nama :
Sariyo, S.Pd
NIP :
19640222 198608 1 003
Mengajar :
Kelas V (Lima)
Unit Kerja :
SD Negeri 1 Karangsari
Observer bertugas
mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran
di kelas menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran dengan penggunaan pendekatan kontekstual berlangsung.
Aktivitas siswa yang diamati yaitu tentang motivasi belajar IPA dan keaktifan
siswa terhadap pembelajaran, sedangkan aktivitas guru berupa kegiatan
guru yang meliputi: penerapan pendekatan pembelajaran, penggunaan metode dan
media, interaksi antara guru dan siswa sesuai dengan lembar pengamatan yang
telah disiapkan.
Pengamatan dilakukan secara langsung oleh kolabolator atau teman sejawat pada
saat pembalajaran di kelas guna mengumpulkan data secara kualitatif mengenai
aktivitas guru, dan siswa. Tujuannya untuk mencatat masalah yang terjadi pada
saat tindakan yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut.
4.
Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tahapan menganalisis
data yaitu (a) Reduksi data yang terkumpul dilakukan melalui berbagai sumber
yaitu data hasil pekerjaan siswa atau jawaban-jawaban siswa, dan data yang
diperoleh melalui lembar observasi. Data tersebut diklarifikasikan dan
disederhanakan, misalnya dengan menyeleksi data-data yang relevan dengan fokus
penelitian, data yang tidak diperlukan dibuang. Kegiatan mereduksi data
berlangsung terus menerus selama pengumpulan data sampai dengan penyusunan
laporan penelitian; (b) Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun
sekumpulan informasi secara naratif yang diperoleh dari hasil reduksi sehingga
dapat pengetahuan siswa, kesulitan yang dialami siswa, serta hasil yang
diproleh sebagai akibat dari pemberian tindakan; (c) Penarikan kesimpulan
dilakukan berdasarkan data yang disajikan dan merupakan pengungkapan akhir dari
hasil tindakan.
B.
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu penelitian yang
dilakukan secara sistematis refleksi terhadap berbagai tindakan dilakukan guru
yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai
dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan
pembelajaran untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Wibawa,
2003:3).
Perbaikan pembelajaran menurut Rusna Ristasa (Http//id.shvoong.com/exact_sciences/mathematics/2139118_methoda_penugasan_meningkatkan_keaktifan
siswa_shoong) yang di unduh pada
tanggal 18 Februari 2013, dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang
terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan ( planning
), pelaksanaan ( acting ), observasi
( observation ) dan refleksi ( reflection ). Hasil dari refleksi
terhadap tindakan yang dilaksanakan akan dijadikan pedoman untuk melakukan
revisi rencana perbaikan selanjutnya jika tindakan yang dilakukan belum
berhasil memecahkan masalah.
Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali
dimungkinkan perbaikan yang diinginkan sudah terjadi. Dalam hal ini daur PTK
dengan tujuan perbaikan yang direncanakan sudah berakhir. Namun biasanya akan
muncul masalah dan akan kembali dipecahkan melalui daur PTK. Daur PTK dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.7. Daur
Penelitian Tindakan Kelas (Rusna Ristasa, 2010: 32)
D.
Deskripsi
Pelaksanaan Perbaikan per Siklus
1.
Deskripsi
Pelaksanaan Perbaikan Siklus I
a.
Perencanaan
Pada
siklus I akan dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan menggunakan 1 RPP. Sesuai
dengan hipotesis yang telah dibuat, menyusun rencana perbaikan pembelajaran
beserta skenario tindakan yang mencakup langkah-langkah yang akan dilaksanakan
oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan perbaikan dengan menggunakan
pendekatan kontekstual, dan metode diskusi. Pada siklus I pertemuan pertama
akan dilaksanakan pembelajaran selama 70 menit dimulai dengan kegiatan awal
dilanjutkan kegiatan inti dan ditutup dengan kegiatan akhir. Begitu pula pada
pertemuan kedua akan dilaksanakan pembelajaran selama 70 menit, dimulai dengan
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Terkait dengan RPP,
dipersiapkan berbagai instrumen yang diperlukan meliputi : media, lembar kerja
siswa, lembar evaluasi dan lembar pengamatan/observasi.
Bersama
teman sejawat sebagai observer, terjadi kesepakatan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan lancarnya observasi dan pengumpulan data seperti: fokus
observasi yaitu motivasi
siswa dalam pembelajaran, kriteria observasi, jenis kegiatan yang harus
diobservasi dan meyakinkan
bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika pembelajaran
akan dimulai.
b.
Pelaksanaan
Perbaikan
Pertemuan
Pertama : Kamis, 14 Maret 2013
Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Maret 2013, diawali dengan mengucapkan
salam terlebih dahulu. Pada kegiatan awal ini guru melakukan kegiatan: 1) presensi, 2) apersepsi, 3) memberikan acuan, 4) memotivasi
siswa untuk berpikir secara aktif, kritis dan kreatif, 5) menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan
inti, guru melakukan kegiatan : 1) membagi kelompok diskusi menjadi 4 kelompok dengan jumlah
masing-masing kelompok berkisar 6 atau 7 anak, 2) menjelaskan sepintas materi
dengan pendekatan kontekstual dalam
menyampaikan materi pembelajaran. 3) memberi tugas diskusi kelompok mengerjakan soal tentang keseimbangan ekosistem 4) guru mengamati kegiatan siswa, Kegiatan yang
dilakukan siswa antara lain: 1) memperhatikan penjelasan guru, 2) melakukan
diskusi kelompok, 3) mengerjakan LKS. Dalam proses kegiatan inti pertemuan
pertama menggunakan media gambar-gambar/foto dengan metode diskusi dan tanya
jawab.
Pada
kegiatan akhir, peneliti mengevaluasi
melalui pengamatan proses, dan siswa
mengumpulkan hasil diskusi kelompok untuk dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya. Kemudian guru memberikan tugas pekerjaan rumah pada siswa, dan metutup
pertemuan ini dengan mengucapkan salam.
Pertemuan kedua: Sabtu, 16 Maret 2013
Pada kegiatan awal,
peneliti masuk kelas kemudian mengucapkan salam, berdoa, presensi kehadiran siswa, mengkondisikan
siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok belajar pada pertemuan pertama,
dilanjutkan pembahasan PR. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dibahas, menyampaikan
acuan dan memotivasi siswa.
Pada kegiatan inti
peneliti mengingatkan siswa pada materi dengan mengulas kembali secara sekilas
materi pada pertemuan pertama, dilanjutkan membagikan hasil diskusi pada
pertemuan pertama untuk di bahas bersama-sama. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi, kemudian bersama peneliti membahas dan menyimpulkan hasil diskusi.
Peneliti kemudian mengulas materi untuk memperdalam pemahaman siswa melalui
tanya jawab.
Pada kegiatan akhir,
peneliti memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa, kemudian mengoreksi dan menilai hasil
evaluasi. Peneliti memberikan penguatan dan motivasi dilanjutkan menutup
kegiatan pembelajaran dengan salam.
c.
Pengamatan
Pengamatan atau
observervasi bertujuan untuk memperoleh data dari yang diamati pada siklus I.
Ada dua macam pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan proses belajar dan pengamatan
hasil belajar. Pengamatan proses belajar dilakukan oleh teman sejawat dengan
mencatat hal-hal penting yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung,
sedangkan pengamatan hasil belajar diamati sendiri oleh peneliti.
Hasil pengamatan
menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) ketika peneliti menjelaskan sekilas
materi pembelajaran, anak-anak pada baris belakang asik mengobrol dengan teman
di dekatnya. (2) ketika pembagian kelompok berlangsung keadaan kelas menjadi
ramai, (3) keaktifan siswa dalam belajar, 12 siswa terlihat aktif, 8 terlihat
antusias dan 7 siswa terlihat acuh dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan data yang terkumpul dan data hasil diskusi dengan observer,
hasil belajar yang diperoleh dari siklus I adalah sebanyak 18 siswa memperoleh
nilai di atas kriteria yang di tetapkan atau ketuntasan klasikal 66,67%,
sedangkan 9 siswa belum menunjukkan ketuntasan belajar atau sebesar 33,33%.
Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 62,22.
d.
Refleksi
Berdasarkan
hasil refleksi pada pembelajaran terdapat kelebihan pada proses pembelajaran
yang telah dilakukan peneliti dibandingkan dengan kondisi awal yaitu telah
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mengaktifkan
siswa karena berupa kegiatan kerja kelompok melalui pendekatan kontekstual
kemudian pada pertemuan kedua siswa mempresentasikannya didepan teman-temannya.
Adapun kekurangan
yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran pada siklus I disebabkan (1)
peneliti dalam proses pembelajaran tidak menyampaikan tata tertib dalam
kelompok sehingga ada siswa yang asyik mengobrol dengan teman kelompoknya, (2)
kurangnya bimbingan yang merata secara kelompok maupun personal, (3)
pengelompokkan yang terlalu besar yaitu 6-7 siswa, (4) peneliti masih belum
tepat mengelola waktunya, (6) peneliti kurang melibatkan siswa dalam berbagai
kegiatan pembelajaran sehingga siswa kurang termotivasi.
Pada pelaksaan perbaikan siklus I hasil yang dicapai
belum sesuai dengan harapan yang ditetapkan. Hasil belajar belum sesuai dengan
kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Melihat adanya kekurangan dalam
pembelajaran tersebut perlu diupayakan penyelesaian terhadap masalah di atas
dalam pelaksanaan siklus II yaitu: (1) mengoptimalkan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, (2) mengurangi jumlah
siswa dalam kelompok menjadi 3-4 siswa, (3) menyampaikan tata tertib atau
aturan dalam diskusi serta memberi batasan waktu pada setiap kegiatan, (4) melakukan
bimbingan yang merata pada masing-masing kelompok, (5) melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2.
Deskripsi
Pelaksanaan Perbaikan Siklus II
a.
Perencanaan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, peneliti
menyiapkan dan menetapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II yang
terdiri dari apersepsi, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir beserta
skenario tindakan. Skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan.
Terkait RPP, peneliti perlu mempersiapkan berbagai bahan
yang diperlukan. Langkah selanjutnya bersama-sama dengan observer menyepakati
fokus observasi dan kriteria yang digunakan.
b.
Pelaksanaan
Perbaikan
Pertemuan
Petama : Kamis, 21 Maret 2013
Pertemuan
pertama diawali dengan mengucapkan salam terlebih dahulu. Pada kegiatan awal
ini guru melakukan kegiatan: 1) presensi, 2) apersepsi, 3) memberikan acuan, 4)
memotivasi siswa untuk berpikir secara aktif, kritis dan kreatif, 5)
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan
inti, guru melakukan kegiatan : 1) membagi kelompok diskusi menjadi 8 kelompok dengan jumlah
masing-masing kelompok berkisar 3 atau 4 anak, 2) menjelaskan sepintas materi
dengan pendekatan kontekstual dalam
menyampaikan materi pembelajaran. 3) memberi tugas diskusi kelompok mengerjakan soal tentang keseimbangan ekosistem 4) guru mengamati kegiatan siswa, Kegiatan yang
dilakukan siswa antara lain: 1) memperhatikan penjelasan guru, 2) melakukan
diskusi kelompok, 3) mengerjakan LKS. Dalam proses kegiatan inti pertemuan
pertama menggunakan media gambar-gambar/foto dengan metode diskusi dan tanya
jawab.
Pada
kegiatan akhir, peneliti mengevaluasi
melalui pengamatan proses, dan siswa
mengumpulkan hasil diskusi kelompok untuk dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya. Kemudian guru memberikan tugas pekerjaan rumah pada siswa, dan metutup
pertemuan ini dengan mengucapkan salam.
Pertemuan kedua: Sabtu, 23 Maret 2013
Pada kegiatan awal,
peneliti masuk kelas kemudian mengucapkan salam, berdoa, presensi kehadiran siswa, mengkondisikan
siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok belajar pada pertemuan pertama,
dilanjutkan pembahasan PR. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dibahas, menyampaikan acuan dan memotivasi siswa.
Pada kegiatan inti
peneliti mengingatkan siswa pada materi dengan mengulas kembali secara sekilas
materi pada pertemuan pertama, dilanjutkan membagikan hasil diskusi pada
pertemuan pertama untuk di bahas bersama-sama. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi, kemudian bersama peneliti membahas dan menyimpulkan hasil diskusi.
Peneliti kemudian mengulas materi untuk memperdalam pemahaman siswa melalui
tanya jawab.
Pada kegiatan
akhir, peneliti memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa, kemudian mengoreksi dan menilai hasil
evaluasi. Peneliti memberikan penguatan dan motivasi dilanjutkan menutup
kegiatan pembelajaran dengan salam.
c.
Pengamatan
Dari pelaksanaan
siklus II peneliti memperoleh hasil
belajar, sedangkan observer bertugas mencatat hal-hal penting yang terjadi
selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil pengamatan
menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) siswa terlihat antusias mengikuti pembelajaran,
(2) ketika pembagian kelompok sudah terkendali karena siswa sudah terbiasa
dengan kerja kelompok, (3) semua siswa terlihat aktif dan bekerja sama dalam
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan data
yang terkumpul dan data hasil diskusi dengan observer, hasil belajar yang
diperoleh dari siklus II sebanyak 23 siswa memperoleh nilai di atas kriteria
yang di tetapkan ketuntasan klasikal 85,18%, sedangkan 4 siswa belum
menunjukkan ketuntasan belajar atau sebesar 14,82%. Nilai rata-rata kelas pada
siklus II adalah 85.
d.
Refleksi
Berdasarkan
hasil refleksi pada pembelajaran terdapat kelebihan pada proses pembelajaran
yang telah dilakukan peneliti pada siklus II
diperoleh motivasi dan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan
kondisi awal, dan siklus I. Dari hasil yang diperoleh penelitian tindakan
siklus II terdapat kelebihan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
peneliti dengan pendekatan kontekstual antara lain: (1) kegiatan pembelajaran lebih
bermakna dan menarik karena divisualisasikan dalam contoh secara nyata, (2)
meningkatkan motivasi dan meningkatkan keterlibatan siswa secara menyeluruh dengan
bekerja dalam kelompok kecil sehingga hasil belajar lebih meningkat, (3) siswa
lebih percaya diri untuk berpendapat karena peneliti memberikan penguatan dan
bimbingan.
Assalamu alaikum wr wb.
ReplyDeleteIzin share mas, terima kasih
wassalamu alaikum wr wb
Mksh byk pengetahuan ttg laporan PKP nya, sukses selalu
ReplyDelete