Peningkatan Prestasi
Belajar Matematika tentang Pengerjaan Hitung Bilangan Bulat Melalui Model
Pembelajaran STAD
di Kelas VI SDN 1 Karanganyar
Sebuah
Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri 1 Karanganyar, Kecamatan
Karanganyar, Kabupaten Kebumen
Tahun
2011
Oleh:
Antonius Heri
Supriyanto, S.Pd.SD
Nomor Peserta:
11-0305-027-1-0673
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Tentang Pengerjaan Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran STAD di
Kelas VI SDN Karanganyar
B.
Mata Pelajaran : Matematika
C.
Pendahuluan :
Pelajaran Matematika adalah salah
satu mata pelajaran ilmu pasti. Dalam pelbagai bidang pekerjaan, hampir dapat
dilihat bahwa penguasaan mata pelajaran ini walau yang sederhana sekalipun.
Sebagai misal adalah materi pengerjaan hitung bilangan bulat.
Sebagai salah satu Kompetensi Dasar
mata pelajaran Matematika, pengerjaan hitung bilangan bulat di kelas VI SDN 1
Karanganyar, dirasa sangat sulit bagi sebagian besar siswanya.
Sebagai bukti kesulitan yang dialami
siswa, hasil/prestasi belajar siswa hanya memperoleh sekitar 20% saja, yaitu
hanya 5 siswa dari 20 siswa yang ada yang mendapat nilai di atas KKM;
Permasalahaan ini muncul
dimungkinkan karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang dapat memotivasi
siswa untuk memperloleh prestasi yang diharapkan.
Dengan model pembelajaran STAD
(Student Team Achievement Division) diharapkan dapat mengatasi permasalahan
ini.
D.
Rumusan Masalah dan
Pemecahannya :
1.
Rumusan Masalah :
Bagaimana upaya
meningkatkan prestasi belajar Matematika tentang pengerjaan hitung bilangan
bulat melalui model pembelajaran STAD di kelas VI SDN 1 Karanganyar
2.
Solusi Pemecahan :
Permasalahan di atas dapat diselesaikan
melalui penggunaan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)
E.
Tujuan Penelitian :
Sesuai dengan perumusan masalah di
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi
belajar Matematika tentang pengerjaan hitung bilangan bulat siswa kelas VI SD
Negeri 1 Karanganyar dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Team
Achievement Division).
F.
Manfaat Hasil
Penelitian
1.
Bagi siswa
Siswa kelas VI
akan mendapatkan cara yang tepat dan lebih mudah untuk memahami pengerjaan
hitung bilangan bulat ini dalam suasana yang menyenangkan dan tidak
menegangkan.
2.
Bagi guru
Guru akan
memperoleh cara yang tepat dalam mengajarkan materi bilangan bulat ini. Percaya
diri guru akan meningkat sehingga keinginan untuk memajukan diri menjadi
bertambah.
3.
Bagi sekolah
Nama sekolah
akan menjadi lebih baik, yang dapat membuat masyarakat lebih mempercayakan
putra-putrinya untuk dibimbing di sekolah ini.
G.
Kajian Pustaka
1.
Hakikat mata pelajaran
matematika
Dalam Buku Modul 2 dan 3 PLPG tentang
model-model Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar, guru sebagai
pendidik professional harus bisa membuat pelajaran matematika yang semula sulit
menjadi mudah, yang semula menakutkan menjadi menyenangkan, yang semula tidak
menarik/membosankan menjadi menarik, dan sebagainya. Guru sebagai agen pembelajaran
dan agen perubahan harus memiliki kompetensi pedagogik, professional,
kepribadian, dan sosial (Depdiknas, 2009)
Berdasarkan teori belajar Gestalt (insightful
learning theory), belajar pada hakekatnya merupakan hasil dari proses interais9
antara individu dengan lingkungan
sekitarnya. Belajar tidak hanya semata-mata sebagai suatu upaya dalam merspons
suatu stimulus. Tetapi lebih daripada itu, belajar dilakukan melelui berbagai
kegiatan sepaerti mengalami, mengerjakan dan memahami belajar melalui proses
(learning by process). Jadi, hasil belajar dapat diperoleh jika siswa “aktif”
tidak pasif (Sumiati,2009)
2.
Model Pembelajaran STAD
Salah satu tipe dalam model
pembelajaran kooperatif adalah STAD (Student Team Achievement Division). STAD merupakan
tipe pemelajaran kooperatif yang sederhana. Ide dasar yang melatarbelakangi
adalaah untuk memotivasi siswa dalam usahanya memahami dan mendalami ateri yang
telah disampaikan oleh guru melalui kerja kelompok.
Langkah-langkah
pembelajaran tipe STAD adalah:
a.
Guru menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa secara klasikal.
b.
Guru membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompok anggotanya 4 – 5 siswa yang
bervariasi atau heterogen.
c.
Diskusi kelompok untuk
penguatan atau mendalami materi, dan siswa dalam kelompok saling membantu.
d.
Guru memberikan tes
secara individu, dan setiap siswa tidak boleh saling membantu (meskipun itu
kelompoknya).
e.
Guru member
penghargaanpada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar
ke skor kuis.
H.
Prosedur Penelitian
1.
Subjek Penelitian :
siswa kelas VI SD Negeri 1 Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
Kebumen
2.
Waktu Penelitian :
Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
3.
Rencana siklus yang
akan digunakan : 2 siklus.
Siklus
I :
a.
Perencanaan :
Guru menyiapkan segala perlengkapan dan
hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti
menyiapkan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan
dan alat yang akan digunakan, instrument
observasi, evaluasi, dan refleksi.
b.
Pelaksanaan tindakan :
Setelah menyampaikan salam, mengabsen
siswa, guru memulai pelajaran dengan memberikan penjelesan secara klasikal
tentang materi.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok, yang setiap kelompok anggotanya 4 – 5 siswa yang bervariasi atau
heterogen atau kelompok yang sudah ada. Diskusi kelompok untuk penguatan atau
mendalami materi, dan siswa dalam kelompok saling membantu.
Guru memberikan tes secara individu,
dan setiap siswa tidak boleh saling membantu. Guru memberi penghargaan pada
kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis.
c.
Obsevasi :
Observer
melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Observer mengadakan tanya jawab dengan siswa yang belum tuntas belajar.
Apabila
hasil observasi yang dilakukan selama siklus pertama berlangsung menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar yakni keberhasilan dalam proses pembelajaran (
keberhasilan proses) dan hasil pembelajaran meningkat (keberhasilan produk), maka
siklus tidak dilaksanakan dan sebaliknya, apabila tidak ada peningkatan, maka
siklus kedua dilaksanakan.
d.
Evaluasi dan refleksi
Apabila
penjajagan pada tahap siklus pertama menunjukkan bahwa masih terdapat adanya
kendala dan masalah yang belum sepenuhnya mendukung hasil belajar siswa sesuai dengan yang
diharapkan, maka dilaksanakan siklus kedua.
Selama
tindakan pada siklus pertama berlangsung peneliti dan kolaborator melakukan
pengamatan serta menganalisa hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil yang
diperoleh pada akhir pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai refleksi.
Siklus
II :
Sama
dengan siklus I
I.
Jadwal Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Minggu
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Persiapan
|
√
|
|
|
|
2.
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
a. Pretes
|
√
|
|
|
|
|
b. Siklus 1
|
|
√
|
|
|
|
c. Siklus 2
|
|
|
√
|
|
3.
|
penyelesaian
|
|
|
|
|
|
a. Analisis data
|
|
|
|
√
|
|
b. Penulisan Draft Laporan
|
|
|
|
√
|
|
c. Seminar dan Revisi
|
|
|
|
√
|
|
d. Penggandaan dan Pengiriman Laporan
|
|
|
|
√
|
J.
Biaya Penelitian
1.
Alat dan Bahan
Penelitian
ATK = Rp 200.000,00
2.
Transport perjalanan = Rp 100.000,00
3.
Penyelesaian = Rp 1.000.000,00
(Analisis
data, Seminar, Penggandaan dan
Pengiriman
Laporan)
Jumlah Biaya = Rp 1.300.000,00
K. Personalia
Penelitian
Identitas
1.
Nama Lengkap : Ati Nurani, S.Pd, M.Pd
2.
Tempat dan Tanggal
Lahir : Kebumen, 4 Juni 1962
3.
Jenis Kelamin : Perempuan
4.
Pangkat/Gol/NIP : Pembina IVa / 19620604 198201 2 009
5.
Jabatan Fungsional : Guru Pembina
6.
Jabatan Struktural : -
7.
Pendidikan Tertinggi : Pasca
Sarjana
8.
Bidang Keahlian : Teknik Pembelajaran
9.
Alamat Kantor : SD Negeri 1 Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen
10. Alamat
Rumah : Kelurahan Panjatan RT 5 RW 2, Kec.
Karanganyar, Kab. Kebumen. 54364
L. Daftar
Pustaka
PLPG,
2011, Modul 1 – 4 Guru Kelas Sekolah
Dasar, Yogyakarta : Rayon 38
Sumiarti
dan Asra, 2009, Metode Pembelajaran,
Bandung : CV. Wacana Prima
M. Lampiran
1.
Instrument Penelitian
2.
Surat Ijin Penelitian
dan lain-lain