ABSTRAK
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok , mata pelajaran wajib yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Matematika juga menjadi salah satu dari tiga mata pelajaran yang mulai tahun ajaran 2009/2010 di masukkan dalam UASBN. Namun kenyataannya sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap Matematika dan hasil belajar Matematikapun belum menunjukkan hasil yang optimal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan peraga Tulang Napier dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian bersusun. Metode pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan bentuk kolaboratif yang melibatkan peneliti yang juga sebagai kepala sekolah,dan teman sejawat (guru) ..
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Tlingsing kecamatan Cawas pada tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 29 siswa.Fokus penelitian ini adalah hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian dan efektivitas penggunaan peraga tulang napier. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua siklus. Masing – masing siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan,observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan,hal ini dibuktikan dengan hasil yang di peroleh pada siklus I dan siklus II dengan SK / KD sama indikator berbeda dalam kategori amat baik. Dengan melihat hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mampu menjawab tujuan penelitian yaitu penggunaan peraga tulang napier dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian bersusun siswa kelas V SD Negeri 1 Tlingsing Kecamatan Cawas tahun 2009/2010.Data –data lain yang berhubungan dengan penelitian dan hasil kerja siswa sebagaimana dalam lampiran. Akhirnya peneliti menyarankan kepada seluruh guru untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran terutama dalam menggunakan alat peraga dan media yang menarik serta bervariasi sehingga dapat membawa siswa dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan batas tuntas hasil belajar siswa dapat tercapai.
Kata Kunci : Hasil belajar matematika, peraga Tulang Napier
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok , mata pelajaran wajib yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Matematika juga menjadi salah satu dari tiga mata pelajaran yang mulai tahun ajaran 2009/2010 di masukkan dalam UASBN. Sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap Matematika dan prestasi belajar Matematikapun belum menunjukkan hasil yang optimal.
Siswa sekolah dasar mulai mengenal operasi hitung perkalian ketika berada di kelas II. Seharusnya mereka sudah mengetahui konsep dasarnya ketika berada di kelas rendah dan sudah bisa mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam materi yang lainnya ketika berada di kelas yang lebih tinggi yaitu kelas IV,V dan VI. Kenyataannya siswa kelas V yang termasuk kelas tinggi, banyak yang belum hafal perkalian dasar. Untuk mengerjakan perkalian dua angka atau lebih mereka masih kesulitan. Kesulitan itu terlihat pada operasi hitung perkalian ketika tes akhir pembelajaran matematika, untuk materi operasi hitung perkalian di kelas V SD Negeri 1 Tlingsing Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Oleh sebab itu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk Standar Kompetensi 1 dan Kompetensi Dasar 3 belum tercapai karena nilai sebagian siswa masih di bawah KKM yaitu di bawah 60.
Masalah yang juga sering muncul adalah siswa dalam kondisi terpaksa harus menelan dan menghafal secara mekanis apa-apa yang telah di sampaikan oleh guru, sehingga menjadikan para siswa tidak memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapat, tak kreatif dan mandiri, apalagi untuk berfikir inovatif. Selain itu, pendekatan pembelajaran matematika masih menggunakan pendekatan tradisional, yaitu duduk dengar catat dan hafal. Pembelajaran jadi membosankan, tidak menarik dan hasilnya tidak memuaskan. Waktu untuk mengerjakan soalpun terasa lebih lama, sehingga tidak semua soal dapat terjawab dengan cepat dan benar.
Mata Pelajaran Matematika pada diberikan kepada siswa kelas V SD pada semester satu (I) untuk membekali siswa berpikir logis , analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta mampu bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Untuk menguasai mata pelajaran matematika secara baik, diperlukan pemahaman konsep dan prosedur (algoritma) secara baik pula.
Pemahaman konsep matematika tidak lahir dengan sendirinya, tetapi diproses melalui tatanan kehidupan pembelajaran. Tatanan kehidupan pembelajaran di sekolah secara formal yang paling dominan adalah pembelajaran. Berarti, praktik pembelajaran di sekolah idealnya dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Akan tetapi, ada sinyalemen bahwa sebagian praktik pembelajaran model pada pelajaran matematika belum secara serius dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang sahih untuk memberikan peluang siswa belajar cerdas, kritis, kreatif, dan memecahkan masalah. Sebagian besar praktik pengajaran di sekolah masih menggunakan cara-cara lama yang dikembangkan dengan menggunakan intuisi, atau berdasarkan pengalaman sejawat.
Mata Pelajaran Matematika tentang perkalian bilangan dilaksanakan semester gasal tahun 2009/2010, sehingga belum tahu kesenjangannya. Namun kesenjangan tersebut dapat diasumsikan relevan dengan kesenjangan yang ada pada mata pelajaran matematika yang diupayakan guru kelas pada SD Negeri 1 Tlingsing Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Asumsi ini peneliti ambil, karena peneliti sekaligus sebagai kepala sekolah yang berkolaborasi dengan guru kelas,guru kelas tersebut sama, materi ajar, sarana-prasarana dan lingkungan sekolah serta karakteristik siswanya tidak jauh berbeda.
Mata Pelajaran matematika yang diupayakan guru kelas atau guru matematika belum menunjukkan sebagai suatu proses peningkatan pemahaman konsep siswa. Proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses transfer of knowledge, bersifat verbalistik dan cenderung bertumpu pada kepentingan guru dari bukan pada kebutuhan siswa yang lazim disebut teacher centered. Hal ini didukung hasil pengamatan peneliti pada semester gasal tahun sebelumnya, yaitu adanya kecenderungan guru dalam memilih dan menggunakan metode mengajar bersifat spekulatif, yang berakibat kegiatan pengajaran kurang menarik, tidak menantang, dan sulit mencapai target prestasi yang ditentukan (KKM). Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan kesenjangan-kesenjangan kemampuan pemahaman konsep siswa.
B. Identifikasi Masalah
Dari kenyataan diatas, peneliti dengan bantuan teman sejawat untuk berkolaborasi yaitu dengan guru kelas, bersama-sama mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil refleksi terungkap masalah – masalah dalam pembelajaran, antara lain :
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep perkalian dua bilangan atau lebih dengan teknik menyimpan
2. Kurangnya alat peraga yang digunakan guru untuk menanamkan konsep perkalian
3. Pembelajaran kurang menarik dan tidak menyenangkan
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan Masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien dan terarah. Adapun hal-hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Peneliti hanya meneliti siswa kelas V SD Negeri 1 Tlingsing Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten, Semester I Tahun pelajaran 2009/2010 pada materi operasi hitung perkalian.
- Penelitian ini difokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada operasi hitung perkalian dengan teknik menyimpan menggunakan peraga tulang napier.
- Penelitian ini diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
”Apakah penggunanan peraga Tulang Napier dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian siswa kelas V SD Negeri 1 Tlingsing Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2009/2010?”
E. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
Tujuan umum Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian.
- Tujuan Khusus
Tujuan khusus Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian dengan menggunakan peraga tulang napier sehingga dihasilkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan dan pada akhirnya dapat mencapai hasil pembelajaran tuntas.
F. Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar matematika pada operasi hitung perkalian dapat dilakukan dengan menggunakan peraga tulang napier.
- Manfaat Praktis
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :
a. Bagi siswa
1) Agar siswa dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal matematika terutama pada indikator perkalian dua angka atau lebih dengan teknik menyimpan.
2) Siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan kemampuan menyelesaikan soal matematika pada operasi hitung perkalian dengan menggunakan peraga tulang napier
3) Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif , kreatif, dan menyenangkan.
b. Bagi guru/peneliti
1) Dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas.
2) Peneliti mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang tepat.
3) Peneliti mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada operasi hitung perkalian.
4) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan bagi guru SD dalam mengajarkan matematika pada operasi hitung perkalian dengan teknik menyimpan.
2) Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika melalui peraga tulang napier
3) Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan yang sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
, 2008, Modul Pembelajaran Diklat Peningkatan Profesi Guru Mata Pelajaran Matematika, Wonosobo :Pemerintah Kabupaten
,2008, Jurnal Pendidikan Widyatama , Jawa Tengah: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
,Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Jakarta : CV Timur Putra Mandiri
, Matematika- Wikipedia Indonesia,Ensiklopedia Bebas BerbahasaIndonesia,http:/www.wikipedia.com//G:\ Matematika.htm
, Google ///D:/ Pemberian persen 20 TUGAS.htm
Darhim, 1992, Work Shop Matematika, Jakarta: Depdikbud Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III
FR Yayah,2006, Proposal Upaya Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika Melalui Pembelajaran Membaca Pemahaman Dan Menulis Karangan Dengan Gambar Seri, Wonosobo : tidak diterbitkan
Hairudin,dkk,2007, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta : Dirjen Dikti
Depdiknas
Handoko Tri, 2006, Terampil Matematika 5, Jakarta : Yudhistira,
HP Mulyadi,2006 ,Permasalahan Dalam Penelitian Tindakan Kelas, Semarang : LPMP
Kurniawati Ira, 2007, upaya meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung bilangan bulat melalui pembelajaran dengan menggunakan peraga manik positif dan negatif, Wonosobo :tidak diterbitkan
Slameto, 1999, Faktor-Faktor Yang Terkait Dengan Rendahnya Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Matematika, Salatiga : Satya Widya
Slameto,2003,Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta
Slameto,2006, Pengembangan Karya Tulis Ilmiah, Salatiga: UKSW
Sobel Max A dan Maletsky Evan M, 2002, Mengajar Matematika: Sebuah buku sumber alat peraga,Aktiitas dan Strategi, Jakarta : Erlangga
Sumantri Mulyani dan Permana Johar.2001.Strategi Belajar Mengajar,Bandung :Maulana
0 Response to "PTK Matematika Operasi Hitung Perkalian Kelas V SD Alat Peraga Tulang Napier"
Post a Comment