Karya Ilmiah Bahaya Banjir BAB III

Karya Ilmiah Bahaya Banjir BAB III

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
1.       Banjir merupakan fenomena alam yang terjadi di daerah yang dialiri sungai
2.       Banjir merupakan akibayt dari suatu siklus hidrologi
3.       Banjir di Jakarta dikelompokkan menjadi : Banjir air, banjir bandang, banjir sementara, dan banjir rob
4.       Penyebab terjadinya bencana banjir adalah Penebangan hutan secara liar, pendangkalan sungai, naiknya air laut ke daratan, pembuatan sungai dan tanggul yang tidak memenuhi syarat.
5.       Sungai-sungai di Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam menampung air, karena banyak pembangunan fasilitas umum dan pembuangan sampah sembarangan
6.       Banjir banyak menyebabkn kerugian, seperti : Kematian, kerusakan sarana dan prasarana, kerugian material, banyaknya penyakit menular, dan kegiatan masyarakat terhambat.
7.        Harus segera dilakukan pembenahan dan normalisai pada sungai-sungai  

B.    Saran
 Langkah yang tepat untuk mengatasi masalah banjir   adalah :
1.       Menerapkan denda yang sebesar-besranya untuk yang membuang sampah di sungai
2.       Merelokasi penduduk yang tinggal di bantaran sungai  
3.       Membangun Waduk   supaya dapat mengatasi banjir
4.       Melakukan Reboisai dan penghijauan di daerah Puncak
5.       Melakukan Normalisasi sungai  
6.       Melakukan Penyuluhan terhadap warga di daerah banjir.
7.       Normalisasi fungsi pintu air dan kanal  

C.   Daftar Pustaka
1.     bebasbanjir2025.wordpress.com
2.     Ariati, Ni Ketut Seni, 2010. Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta.Jakarta. Dian Rakyat
Karya Ilmiah Bahaya Banjir BAB II

Karya Ilmiah Bahaya Banjir BAB II

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.

Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita dapat melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

B.    Penyebab Banjir
Terdapat berbagai macam banjir di Jakarta yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:

Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.

Banjir Sementara (Dadakan)
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir sementara ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir sementara adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).

Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi.

Banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap melanda di Jakarta bagian utara. Air laut yang pasang ini umumnya akan menahan air sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan.

Penyebab terjadinya bencana banjir sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi empat hal, yakni : Penebangan hutan secara liar, pendangkalan sungai, naiknya air laut ke daratan, pembuatan sungai dan tanggul yang tidak memenuhi syarat.

Sungai-sungai di Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam menampung air. Selain karena pendangkalan dan rumah-rumah penduduk yang menyemut di sepanjang pinggirannya, juga karena sungai-sungai ini penuh dengan sampah. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di badan sungai. Di beberapa tempat, tumpukan sampah itu begitu banyak sehingga menjadi sebuah daratan yang dapat diinjak manusia.

C.   Akibat Banjir
1.       Kematian
2.       Kerusakan Sarana dan Prasarana
3.       Kerugian material
4.       Penyakit menular
5.       Aktivitas masyarakat terhambat

D.    Pencegahan Banjir
Cara pencegahan banjir adalah sebagai berikut :
a.     Melakukan penyuluhan terhadap warga bantaransungai agar tidak membuang sampah di sungai.
b.     Menerapkan denda maksimal bagi yang membuang sampah di sungai
c.      Membangun waduk dan pintu air
d.     Melakukan normalisasi fungsi sungai
e.      Menghimbau masyarakat untuk melakukan kerja bakti
f.       Merelokasi penduduk di bantaran kali
g.     Melakukan reboisasi dan penghijauan
h.     Membuat kanal ( terusan ) sungai
i.       Membuat sodetan sungai untuk dialirkan ke laut atau waduk.
Karya Ilmiah Bahaya Banjir BAB I

Karya Ilmiah Bahaya Banjir BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Jakarta sebagai Ibukota Negara yang merupakan barometer ekonomi, setiap waktu harus ada peningkatan pembangunan. Akibat pembangunan tata ruang yang salah banyak masyarakat yang tidak lagi mempedulikan lingkungan disekitarnya. Sehingga banyak masyarakat yang membangun rumah di bantaran sungai dan banyak juga yang membuang sampah ke sungai. Tidak hanya itu saja penebangan hutan yang tidak terkontrol juga merupakan penyebab banjir di Jakarta. 

Banjir juga disebabkan oleh sifat Manusia. Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhannya atau kebutuhan hidup yang tidak terbatas, usaha untuk memenuhi kebutuhan ini manusia sering mengaibaikan keseimbangan alam sehingga terjadi kerusakan lingkungan serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu sudah waktunya kita bersama-sama berupaya menjaga keseimbangan alam.

B.    Identifikasi Masalah
Banjir yang terjadi di Jakarta akibat dari aktivitas manusia sendiri yang membuang sampah ke sungai, menebang hutan yang tidak terkontrol dan penempatan tata ruang yang salah. Dampak dari bencana banjir ini juga disebabkan tidak ada pencegahan dari pemerintah untuk membantu mencegah bencana banjir yang menlanda ibukota Negara. Faktor penyebab banjir itu bukan karena alam dan letak geografis saja tetapi aktifitas manusia yang merusak lingkunagan juga merupakan salah satu penyebab timbulnya banjir yang di Jakarta.
C.    Rumusan Masalah
Dari makalah yang penulis buat ini, penulis mengajukan beberapa pertanyaan, sebagai berikut :
Bagaimana untuk mencegah banjir di Jakarta ?

D.   Tujuan
1.     Untuk mengetahui apa penyebab banjir
2.     Dampak apa saja yang timbul akibat banjir.
3.     Solusi untuk mengatasi banjir.

E.    Metode
Penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
·        Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi.
·        Mencari Referensi
Membaca artikel di majalah, koran dan internet
Karya Ilmiah Bahaya Narkoba BAB III & Daftar Pustaka

Karya Ilmiah Bahaya Narkoba BAB III & Daftar Pustaka

BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan

Narkoba ( Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif ) adalah sebuah obat-obatan terlarang berbahaya yang dikonsumsi oleh manusia melalui jarum suntik, diminum, dihirup, dan dihisap yang pengkonsumsiannya menyerang sistem kerja otak manusia yangt menimbulkan rasa senang, stamina,  dan mengubah perilaku seseorang, dimana penggunaanya dapat menyebabkan seseorang ketergantungan dan berujung pada kematian.
Narkoba memiliki jenis-jenis yang beragam, serta efek yang beragam, dan penggunaan yang beragam, serta memiliki bahaya yang pasti bagi pengkonsumsi narkoba. Penyebab narkoba dapat timbul dari mana saja dari keluarga, diri sendiri, sampai faktor ekonomi yang menyebabkan seseorang terjerta narkoba. Untuk itu narkoba harus diberantas oleh seluruh rakyat demi kemajuan bangsa.

B.  Saran

Narkoba adalah Zat adiktif yang sangat berbahaya bagi manusia, untuk itu sedini mungkin kita sebagai warga negara Indonesia yang baik yang peduli akan masa depan bangsa ini mari bersama-sama dari berbagai golongan orang tua, orang dewasa, remaja, hingga anak-anak bersatu untuk memberantas narkoba, dan konseling mengenai bahaya narkoba penting diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin agar kelak ketika mereka beranjak dewasa mereka tidak terjerumus dalam dunia narkoba baik sebagai pemakai maupun pengedar

C. Daftra Pustaka

4.     http://poe3indriasari.wordpress.com/2013/11/03/karya-ilmiah-bahaya-narkoba
Karya Ilmiah Bahaya Narkoba BAB II

Karya Ilmiah Bahaya Narkoba BAB II

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Narkoba

Narkoba ( Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif ) adalah sebuah obat-obatan terlarang berbahaya yang dikonsumsi oleh manusia melalui jarum suntik, diminum, dihirup, dan dihisap yang pengkonsumsiannya menyerang sistem kerja otak manusia yangt menimbulkan rasa senang, stamina,  dan mengubah perilaku seseorang, dimana penggunaanya dapat menyebabkan seseorang ketergantungan dan berujung pada kematian.

B.  Pengenalan jenis-jenis Narkoba

Pengenalan mengenai  jenis-jenis narkoba sangat perlu, agar para pembaca mengetahui ragam narkoba apa saja yang ada. Brikut ini Jenis-jenis narkoba:
1.     Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran.
  • Narkotika golongan 1: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contohnya : Heroin, Kokain, Ganja.
  • Narkotika golongan 2: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan di gunakan pada terap. Contoh : Morfin Petidin, metadon.
  • Narkotika golongan 3:berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyal digunakan untuk terapi, salah satunya juga untuk penyembuhan orang yang ketergantungan obat dengan peresepan dokter. Contoh : Kodein
   2. Psikotropika
      Yaitu zat/obat baik alamiah/sintetis yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Jenis- jenisnya :
  • Psikotropika golongan 1: ketergantungan yang sangat kuat. Contohnya : Ekstasi dan LSD.
  • Psikotropika golongan 2 : Ketergantungannya kuat. Contohnya : Amfetamin dan Sabu.
  • Psikotropika golongan 3 : Ketergantungannya sedang. Contohnya :pentobarbital.
  • Psikotropika golongan 4 : Ketergantungannya ringan. Contohnya : diazepam.
  3. Zat psiko lainnya yang juga mengganggu daya kerja otak.
  • Alcohol : terdapat pada minuman keras.
  • Nikotin : terdapat pada tembakau.
  • Kafein : terdapat pada kopi.
     Penggolongan narkoba menurut WHO berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh :
  • Opioida,menyebabkan nyeri dan menyebabkan mengantuk. Contohnya: opium,morfin
  • Ganja,menyebabkan perasaan riang dan meningkatkan daya khayal.
  • Kokain,meningkatkan aktivitas otak/fungsi organ tubuh lainnya.
  • Solven dan inhalasi,gasuap yg dihirup. Contohnya : tiner dan lem.
C. Faktor utama para remaja mengkonsumsi narkoba

Begitu banyak faktor yang menyebabkan para remaja terjerumus dalam bahaya narkoba, berikut ini adalah berbagai macam faktor yang menyebabkan para remaja mudah terjerumus dalam narkoba :
1.     Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga dapat menjadi faktor utama penyebab remaja terjerumus narkoba, Misalnya seorang anak yang tinggal dilingkuan keluarga Broken Home, keluarga yang broken home adalah masalah terbesar bagi seorang anak, perpisahan, pertengkaran dalam keluarga adalah penyebab utama seorang anak menjadi depresi, dimana anak tidak dapat menceritakan permasalahannya pada siapa pun hingga akhirnya ia terjerumus kedalam narkoba sebagai jalan keluar.
   2. Ekonomi
Orang tua yang mapan biasa memberikan uang berlebihan kepada seorang anak sebagai bentuk kasih sayang, tapi itu adalah hal yang salah karena memberikan uang berlebihan kepada anak tanpa maksud, tujuan, serta pengawasan yang jelas dapat membuat seorang anak membeli Narkoba dengan mudah.
3. Pergaulan
Pergaulan seorang anak harus diawasi, karena pergaulan termasuk faktor utama seorang anak memakai narkoba, semua itu berawal dari ajakan seorang teman, gaya-gayaan antar teman agar dibilang keren, kalau tidak memakai narkoba belum bisa dibilang keren oleh teman-temannya, hal ini kembali lagi kepada pengawasan orang tua.

D. Akibat bahaya yang ditimbulkan pemakaian narkoba

Penggunaan narkoba jelas akan menimbulkan dampak negatif kepada diri seseorang, bahkan dampak ini tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi keluarga teman serta kerabat, karena narkoba sangat merugikan.Berikut ini bahaya yang ditimbulkan narkoba :
Bagi diri sendiri :
1.     Terganggunya fungsi otak
2.     Overdosis
3.     Menurunya nilai nilai agama budaya dan sosial
4.     Timbulnya masalah ekonomi yang mucul
5.     Keracunan
Bagi Keluarga :
Hilangnya suasana harmonis didalam keluarga, timbulnya ketidakpedulian seorang anak kepada orang tua, anak menjadi jarang pulang kerumah, anak menjadi sering meminta uang berlebih, menjual barang-barang yang ada dirumah.
Bagi sekolah :
Semangat kedisiplinan serta kerajinan seorang anak menjadi berkurang, anak menjadi malas sekolah, dan nilai-nilai seorang anak turun drastis.

E. Cara mengatasi penyebaran maupun pemakaian narkoba

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran maupun pemakaian narkoba. Narkoba adalah musuh bangsa ini, ia adalah perusak pemuda bangsa ini untuk itu seluruh masyarakat serta golongan haruslah mau ikut mencegah berkembangnya penyebaran narkoba ini dan menghentikannya agar tidak banyak korban-korban lain. Pemerintah dan penegak hukum haruslah tegas menangkap para bandar narkoba yang ada di Indonesia, maupun para penyelundup narkoba di Indonesia, berikan hukum seberat-beratnya. Berikan informasi penyuluhan mengenai pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, serta bahaya narkoba kepada seorang anak sejak dini melalui sekolah, keluarga,organisasi manapun
Karya Ilmiah Bahaya Narkoba BAB I

Karya Ilmiah Bahaya Narkoba BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Narkoba atau sering disebut dengan narkotika adalah psikotropika dan zat adiktif yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia, apabila zat ini dikonsumsi oleh tubuh maka akan menyebabkan seseorang mengalami kecanduan atau ketagihan, yang berujung kematian.
Awalnya narkoba adalah obat bius yang dipakai oleh paramedis untuk membius orang yang ingin dioprasi dan untuk penyakit tertentu yang pemakainannya diresepkan oleh dokter dengan dosis yang wajar. Namun kini persepsi kebanyakan orang telah salah, sehingga menggunakan narkoba untuk kesenangan bukan untuk medis.
Dewasa ini penyalahgunaan narkoba telah menyerang banyak orang diseluruh dunia, dan berbagai kalangan baik anak-anak remaja, orang dewasa, sampai orang tua. Hal ini sudah tidak dapat dibiarkan lagi, begitu banyak korban karena pemakain narkoba, bahaya narkoba mulai dari terjangkit penyakit menular karena berganti-gantian jarum suntik seperti HIV, hingga kematian karena overdosis.
Begitu mudahnya mendapatkan narkoba adalah hal utama yang patut disalahkan, penjualan narkoba bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, baik dilingkungan sekolahan, perkantoran, sampai lingkungan pemerintah, bahkan petugas hukum ada yang sampai menjual maupun menggunakan barang haram ini. Ini merupakan permasalahan utama bagi pemerintah dan penegak hukum, yang patut diselesaikan.
Penanganan narkoba hingga saat ini belum lah begitu maksimal, karena terbukti bahwa pemakai , pengedar, serta bandar semakin lama semakin banyak dan merajalela, hal ini tidak dapat dibiarkan. Untuk itu pengertian maupun pendidikan mengenai apa itu narkoba harus sudah ditanam atau diajarkan kepada putra-putri sejak dini, baik melalui progam disekolahan, orang tua, mau pun organisasi.

B.  Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembaca makan penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan karya ilmiah ini :
1.     Pengertian tentang narkoba
2.     Pengenalan jenis – jenis narkoba
3.     Faktor utama para remaja mengkonsumsi narkoba
4.     Akibat bahaya yang ditimbulkan pemakaian narkoba
5.     Cara mengatasi penyebaran maupun pemakaian narkoba.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat luas khususnya para kaum remaja Putra – Putri mengenai apakah itu narkoba, apakah bahaya pengkonsumsian narkoba, agar masyarakat Indonesia khususnya remaja dapat memahami bahaya-bahaya narkoba dan tidak terjebak dalam kehidupan narkoba.

D.    Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode secara tidak langsung, dengan mencari informasi melalui buku-buku, maupun internet.
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika tentang Pengerjaan Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran STAD Kelas VI SD

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika tentang Pengerjaan Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran STAD Kelas VI SD



Peningkatan Prestasi Belajar Matematika tentang Pengerjaan Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran STAD
di Kelas VI SDN 1 Karanganyar





Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri 1 Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen
Tahun 2011





Oleh:
Antonius Heri Supriyanto, S.Pd.SD
Nomor Peserta: 11-0305-027-1-0673




PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.      Judul                           :  Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Tentang Pengerjaan Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran STAD di Kelas VI SDN Karanganyar

B.       Mata Pelajaran            : Matematika

C.       Pendahuluan               :
            Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran ilmu pasti. Dalam pelbagai bidang pekerjaan, hampir dapat dilihat bahwa penguasaan mata pelajaran ini walau yang sederhana sekalipun. Sebagai misal adalah materi pengerjaan hitung bilangan bulat.
            Sebagai salah satu Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika, pengerjaan hitung bilangan bulat di kelas VI SDN 1 Karanganyar, dirasa sangat sulit bagi sebagian besar siswanya.
            Sebagai bukti kesulitan yang dialami siswa, hasil/prestasi belajar siswa hanya memperoleh sekitar 20% saja, yaitu hanya 5 siswa dari 20 siswa yang ada yang mendapat nilai di atas KKM;
            Permasalahaan ini muncul dimungkinkan karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang dapat memotivasi siswa untuk memperloleh prestasi yang diharapkan.
            Dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division) diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini.

D.      Rumusan Masalah dan Pemecahannya :
1.         Rumusan Masalah     :
Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar Matematika tentang pengerjaan hitung bilangan bulat melalui model pembelajaran STAD di kelas VI SDN 1 Karanganyar
2.         Solusi Pemecahan :
       Permasalahan di atas dapat diselesaikan melalui penggunaan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)

E.       Tujuan Penelitian :
            Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika tentang pengerjaan hitung bilangan bulat siswa kelas VI SD Negeri 1 Karanganyar dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division).
F.        Manfaat Hasil Penelitian
1.         Bagi siswa
Siswa kelas VI akan mendapatkan cara yang tepat dan lebih mudah untuk memahami pengerjaan hitung bilangan bulat ini dalam suasana yang menyenangkan dan tidak menegangkan.
2.         Bagi guru
Guru akan memperoleh cara yang tepat dalam mengajarkan materi bilangan bulat ini. Percaya diri guru akan meningkat sehingga keinginan untuk memajukan diri menjadi bertambah.
3.         Bagi sekolah
Nama sekolah akan menjadi lebih baik, yang dapat membuat masyarakat lebih mempercayakan putra-putrinya untuk dibimbing di sekolah ini.

G.      Kajian Pustaka
1.         Hakikat mata pelajaran matematika
          Dalam Buku Modul 2 dan 3 PLPG tentang model-model Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar, guru sebagai pendidik professional harus bisa membuat pelajaran matematika yang semula sulit menjadi mudah, yang semula menakutkan menjadi menyenangkan, yang semula tidak menarik/membosankan menjadi menarik, dan sebagainya. Guru sebagai agen pembelajaran dan agen perubahan harus memiliki kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial (Depdiknas, 2009)
           Berdasarkan teori belajar Gestalt (insightful learning theory), belajar pada hakekatnya merupakan hasil dari proses interais9 antara individu  dengan lingkungan sekitarnya. Belajar tidak hanya semata-mata sebagai suatu upaya dalam merspons suatu stimulus. Tetapi lebih daripada itu, belajar dilakukan melelui berbagai kegiatan sepaerti mengalami, mengerjakan dan memahami belajar melalui proses (learning by process). Jadi, hasil belajar dapat diperoleh jika siswa “aktif” tidak pasif (Sumiati,2009)

2.         Model Pembelajaran STAD
          Salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif adalah STAD (Student Team Achievement Division). STAD merupakan tipe pemelajaran kooperatif yang sederhana. Ide dasar yang melatarbelakangi adalaah untuk memotivasi siswa dalam usahanya memahami dan mendalami ateri yang telah disampaikan oleh guru melalui kerja kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran tipe STAD adalah:
a.    Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara klasikal.
b.    Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompok anggotanya 4 – 5 siswa yang bervariasi atau heterogen.
c.    Diskusi kelompok untuk penguatan atau mendalami materi, dan siswa dalam kelompok saling membantu.
d.   Guru memberikan tes secara individu, dan setiap siswa tidak boleh saling membantu (meskipun itu kelompoknya).
e.    Guru member penghargaanpada kelompok berdasarkan perolehan  nilai peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis.

H.      Prosedur Penelitian
1.         Subjek Penelitian : siswa kelas VI SD Negeri 1 Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen
2.         Waktu Penelitian : Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012
3.         Rencana siklus yang akan digunakan : 2 siklus.
Siklus I :
a.         Perencanaan :
       Guru menyiapkan segala perlengkapan dan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat yang akan digunakan,  instrument observasi, evaluasi, dan refleksi.

b.        Pelaksanaan tindakan :
          Setelah menyampaikan salam, mengabsen siswa, guru memulai pelajaran dengan memberikan penjelesan secara klasikal tentang materi.
          Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompok anggotanya 4 – 5 siswa yang bervariasi atau heterogen atau kelompok yang sudah ada. Diskusi kelompok untuk penguatan atau mendalami materi, dan siswa dalam kelompok saling membantu.
          Guru memberikan tes secara individu, dan setiap siswa tidak boleh saling membantu. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan  nilai peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis.



c.         Obsevasi :
          Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observer mengadakan tanya jawab dengan siswa yang belum tuntas belajar.
          Apabila hasil observasi yang dilakukan selama siklus pertama berlangsung menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yakni keberhasilan dalam proses pembelajaran ( keberhasilan proses) dan hasil pembelajaran meningkat (keberhasilan produk), maka siklus tidak dilaksanakan dan sebaliknya, apabila tidak ada peningkatan, maka siklus kedua dilaksanakan.

d.        Evaluasi dan refleksi
          Apabila penjajagan pada tahap siklus pertama menunjukkan bahwa masih terdapat adanya kendala dan masalah yang belum sepenuhnya mendukung  hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan, maka dilaksanakan siklus kedua.
          Selama tindakan pada siklus pertama berlangsung peneliti dan kolaborator melakukan pengamatan serta menganalisa hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada akhir pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai refleksi.
Siklus II :
Sama dengan siklus I

I.         Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
1.
Persiapan



2.
Pelaksanaan





a. Pretes




b. Siklus 1




c. Siklus 2



3.
penyelesaian





a. Analisis data




b. Penulisan Draft Laporan




c. Seminar dan Revisi




d. Penggandaan dan Pengiriman Laporan



J.         Biaya Penelitian
1.         Alat dan Bahan Penelitian
ATK                                                                 =   Rp      200.000,00
2.         Transport perjalanan                                         =   Rp      100.000,00
3.         Penyelesaian                                                     =   Rp   1.000.000,00
(Analisis data, Seminar, Penggandaan dan
Pengiriman Laporan)
       Jumlah Biaya                                                           =   Rp   1.300.000,00

K.      Personalia Penelitian
Identitas
1.         Nama Lengkap                       :    Ati Nurani, S.Pd, M.Pd
2.         Tempat dan Tanggal Lahir     :    Kebumen, 4 Juni 1962
3.         Jenis Kelamin                         :    Perempuan
4.         Pangkat/Gol/NIP                    :    Pembina IVa / 19620604 198201 2 009
5.         Jabatan Fungsional                 :    Guru Pembina
6.         Jabatan Struktural                  :    -
7.         Pendidikan Tertinggi              :    Pasca Sarjana
8.         Bidang Keahlian                    :    Teknik Pembelajaran
9.         Alamat Kantor                       :    SD Negeri 1 Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen     
10.     Alamat Rumah                       :    Kelurahan Panjatan RT 5 RW 2, Kec. Karanganyar, Kab. Kebumen. 54364

L.       Daftar Pustaka
PLPG, 2011, Modul 1 – 4 Guru Kelas Sekolah Dasar, Yogyakarta : Rayon 38
Sumiarti dan Asra, 2009, Metode Pembelajaran, Bandung : CV. Wacana Prima
M.     Lampiran
1.         Instrument Penelitian
2.         Surat Ijin Penelitian dan lain-lain